Jakarta–Detakpos.com-Pada rangkaian acara Muktamar IX Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang berlangsung pada tanggal 19 Desember 2020, salah satu agendanya adalah pemilihan ketua umum
Muktamar IX yang diselenggarakan oleh partai PPP dapat dikatakan sebagai muktamar terbesar dan pertama kali diadakan di Indonesia dengan menerapkan teknologi terbaru. Muktamar kali ini terbilang unik karena dihadiri oleh tamu yang hadir secara virtual dan juga hadir secara fisik.
Semua peserta muktamar terkoneksi dengan teknologi tercanggih yang biasa digunakan dalam acara konferensi internasional. Tentunya pelaksanaan muktamar ini membuktikan bahwa PPP dapat beradaptasi dengan teknologi.
PPP memanfaatkan teknologi ini dalam pemilihan ketua umum. Peserta yang hadir dalam muktamar bersama menentukan siapa pemegang nahkoda kapal PPP selanjutnya. Hasil dari pemilihan ini terpilihlah Suharso Monoarfa sebagai Ketua Umum PPP Periode 2020 – 2025.
Dalam pidato kemenangannya, Suharso menyatakan akan memegang amanah yang diembannya dan akan menjadikan partai PPP menjadi partai yang gemilang.
“Atas nama pribadi saya mengucapkan terima kasih, saya hargai apa yang telah disampaikan dalam muktamar ini, mudah-mudahan saya bisa memegang amanah dengan baik. Mudah-mudahan kita sama-sama bekerja dan membuktikan bahwa pada tahun 2024, partai kita akan kembali gemilang. Kesempatan emas itu masih terbuka bagi kita sepanjang kita mau bekerja dengan baik,” ungkap Suharso.
Suharso berjanji akan mengembalikan persatuan di tubuh partai dan juga mengembalikan partai ke masa jayanya. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut, Suharso mengingatkan untuk tidak ada lagi kader yang bekerja sendiri atau pun berkelompok.
“Mari kita tanggalkan cara kerja sendiri-sendiri yang berkelompok-kelompok, marilah kita saat ini bekerja sama bahu membahu, dari Aceh sampai Papua, tidak boleh ada satu kader pun yang tertinggal, semua harus hadir serta merta dalam memperjuangkan eksistensi PPP dalam kancah politik nasional.
Terakhir, Suharso juga akan merombak sistem kerja partai, nantinya DPP hanya akan ada tiga kelompok pekerja. Pertama adalah pertugas partai yang tugas utamanya melakukan kegiatan-kegiatan atau kerja elektoral, kedua kelompok pekerja sebagai engine atau influencer, ketiga kelompok supporter yakni kelompok organisasi managemen.
“Mudah-mudahan akan terjadi kombinasi antar generasi dalam DPP yang akan datang, kita demonstrasikan kepada publik bahwa regenerasi partai sesungguhnya terbentuk,” tutupnya.(d/2)
Editor: A Adib