Kenapa Harus Airlangga Lagi?

JakartaDetakpos-Prestasi Airlangga Hartarto memimpin Partai Golkar selama 2017-2019 patut diapresiasi.

Demikian Ketua Presidium PRIMA
(Perhimpunan Masyarakat Madani) Sya’roni di Jakarta dalam rilis yang diterima, Kamis, (22/8).

Menurutnya, raihan 85 kursi pada Pemilu 2019 bukan sembarang prestasi.
” Hanya Partai Golkar yang selama 2014-2019 harus berganti ketua umum sampai tiga kali.”

Pada Munaslub 2017, secara aklamasi terpilih Airlangga Hartarto memimpin Partai Golkar.

“Waktu konsolidasi yang dimiliki oleh Airlangga sangat mepet. Pemilu 2019 sudah di depan mata.”

Airlangga secara konsisten menaikkan elektabilitas Partai Golkar yang sempat terpuruk. Pada November 2017, elektabilitas Partai Golkar menurut survei Poltracking hanya 10,9 persen. Kasus korupsi yang menyeret Setya Novanto sangat memukul Partai Golkar.

Di bawah kepemimpinan Airlangga Hartarto, Partai Golkar meraih suara sebanyak 12,31 persen pada Pemilu 2019.

“Melonjak drastis dibanding elektabilitas tahun 2017 ketika belum dipimpin Airlangga.”

Atas prestasi tersebut dan atas kepiwaian Airlangga dalam menakhkodai Partai Golkar, maka sudah selayaknya bila kepemimpinannya dilanjutkan.

Nyatanya selama dipimpin Airlangga, dinamika Partai Golkar sangat kondusif. Airlangga mampu merangkul semua faksi.

“Dan hebatnya lagi dalam pencalegan Pemilu Legislatif 2019, Airlangga mengakomodir caleg milenial sebanyak 133 caleg dari 573 caleg DPR yang diajukan Partai Golkar.”(d/2).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *