Ketum PKB: Pemerintah Gamang Tekan PT Freeport

Jakarta – Detakpos – Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB),  Muhaimin Iskandar menilai polemik tentang tambang emas PT Freeport di Papua, membuktikan kekayaan alam melimpah tidak dinikmati oleh masyarakat setempat, tapi oleh segelintir orang berduit.
 
“Masyarakat di daerah  hanya menjadi penonton saat kekayaan alam itu dikeruk dan dinikmati orang lain. Ini fakta yang dibawa dari daerah, bukan mengada ada,” kata Muhaimin saat Rapat Konsultasi dengan anggota FKB se Kalimantan di Kantor DPP Jln Raden Saleh, Jakarta Pusat, kemarin.

“Pemerintah terkesan takut dan maju-mundur (gamang) untuk menekan PT Freeport agar tunduk dan menghormati aturan di Indonesia. Tidak sebaliknya Indonesia yang diatur oleh Freeport,” tegas Muhaimin.

Dia menerima laporan  anggota F-KB DPRD se Kalimantan. Mereka mengadu bahwa kekayaan alam daerah yang melimpah itu hanya sebagian kecil  yang dinikmati masyarakat.

“Selebihnya dikuasai pejabat dan orang-orang  berduit (cukong) dari Jakarta,” ungkap Muhaimin Iskandar saat Rapat Konsultasi dengan anggota FKB se Kalimantan di Kantor DPP Jln Raden Saleh, Jakarta Pusat, kemarin.

Sebagai contoh,  ratusan  bahkan ribuan juta ton batu-bara dihasilkan dari Kalimantan, seharusnya bisa dipergunakan untuk bahan bakar pembangkit listrik. Tapi faktanya masih cukup banyak di daerah Kalimantan yang belum menikmati listrik.

“Sedang daerah yang sudah memiliki jaringan listrik, nyalanya tidak stabil. Terkadang nyala, terkadang mati, (byar-pet). Beda dengan kondisi di Jawa,” ungkap Muhaimin.
 

Dia mengatakan,  keluhan anggota DPRD  Kalimntan yang disampaikan ke DPP merupakan problem yang  tetjadi di pulau lain.

Kalau mau dikelola secara benar, kekayaan Kalimantan cukup untuk memingkatkan kesejahteraan rakyat, sekaligus untuk memperkecil ketimpangan antara Jawa dengan luar Jawa.
Muhaimin berjanji, keluhan anggota DPRD FKB Kalimantan tentang kekayaan alam  yang lebih banyak dinikmati orang Jakarta akan diteruskan ke Presiden Joko Widodo.(Tim detakpos).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *