KPAI: Jangan Gunakan Anak Anak untuk Kepentingan Politik

JakartaDetakpos-Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyayangkan adanya dugaan penyalahgunaan anak untuk kepentingan politik kelompok tertentu saat aksi bela bendera HTI bertuliskan kalimat tauhid pada Jumat (2/11).

Komisioner KPAI Retno Listyarti mengatakan, sebagaimana dapat disaksikan dalam link video berdurasi sekitar 1 menit yang diterima KPAI pada sabtu (3/11) dari seorang pengadu, video tersebut merupakan unggahan dari Instagram dengan nama @keadilansemu_reborn, yang tampaknya diambil dari Instagram “generasi pejuang”.

Dari pengamatan KPAI, lanjut
Retno Listyarti, dalam video tersebut terlihat seorang anak laki-laki sedang berorasi dengan berapi-api.

Dijelaskan, Ananda berusia sekitar 10-11tahun, diawal video ada tulisan “Orator Termuda Di dunia”.

Orasinya terkait bendera HTI bertuliskan kalimat tauhid yang di bakar, ada ucapan “mati bersimbah darah” dan ditutup dengan sebuah pantun yang mengarah memilih capres tertentu. Kutipan pantunnya adalah sebagai berikut :

/Jalan-jalan ke kelapa dua
Jangan lupa mampir ke toko sepatu
Eh Lu pade jangan lupa pilih nomor …..
Lupain yang nomor …./

Berkaitan dengan video tersebut, lanjut Retno Listyarti, KPAI menilai bahwa video tersebut sudah memenuhi unsur penyalahgunaan anak dalam kegiatan politik.

“Untuk itu, KPAI mendorong Bawaslu mengusut sesuai dengan tugas dan kewenangan yang dimiliki,”tutur Retno Listyarti dalam siaran pers Senin (5/11).

KPAI menyesalkan aksi bela bendera HTI bertuliskan kalimat tauhid disisipi pesan kampanye politik dan dikaitkan dengan pemilihan presiden dan di duga kuat menggunakan anak-anak sebagai juru kampanye.

“Anak-anak seharusnya tidak dilibatkan dalam kepentingan politik oleh pihak manapun,”tutur Retno Listyarti.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *