Muncul ”Poros Tengah”, Gerindra-PAN Usung La Nyala-Anang

SurabayaDetakpos-Partai Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN) ngotot untuk berkoalisi untuk menghadirkan ”poros tengah” di Pilgub Jatim, 2018.

Dengan kursi yang pas-pasan, yaiti Gerindra 13 kursi, PAN 7 kursi, koalisi itu akan mengusung calon gubernur La Nyala dan Cawagub Anang Hermansyah, anggota Fraksi PAN DPR RI.

Demikian dikatakan Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono dihubungi di Jakarta, Rabu (13/12), menjawab sekitar poros tengah di Jatim, setelah PKS mau bergabung ke Gus Ipul.

Rencana PKS bergabung dengan koalisi partai pengusung cagub-cawagub Saifullah Yusuf (Gus Ipul) -Azwar Anas mengancam terbentuknya koalisi poros tengah bersama PAN dan Gerindra.”Itu kesalahan fatal PKS dan Pilgub Jatim kali ini hanyalah stand up komedi,”ungkap pengamat politik Ziyad Falahi sebelumnya.

Menurut jebolan Unair Surabaya itu, kesalahan fatal dipertontonkan PKS, sebagai partai yang tidak mempunyai tradisi di Jatim.

”Gus ipul-Anas menang pun tidak dapat apa-apa, dan bakal tersingkir dari koalisi,” tutur dia. Atau bisa jadi ini, lanjut dia, strategi PKS agar mencitrakan diri dekat dengan NU dan PDIP.

Sebelumnya, PKS mengsisyaratkan akan bergabung mendukung Gus Ipul-Anas. Hal itu sesuai saran agar PKS memilih sesuai keinginan kiai-kiai di Jatim. Jika Gerindra dan PAN tidak mengusung calon sendiri, lanjut Ziyad, maka Pilgub Jatim kali ini hanyalah stand up komedi.'”Murni kompromi politisi tua yang mencari aman. Sebuah langkah mundur untuk regenerasi golongan muda dan pembaharuan,”tambah dia.Munculnya Azrul Ananda merupakan figur muda yang mampu menyaingi sosok Emil Dardak, tapi kinerjanya belum teruji.” Rugi bagi Gerindra jika Azrul yang dicalonkan sebagai wakil karena Gerindra memiliki jumlah kursi lebih banyak dari PAN,”tambah dia. Untuk level gubernur, Ziyad melihat tampaknya Azrul belum seterkenal la nyalla atau Ipong Muslishon tapi untuk calon wali kota ke depan Azrul sangat potensial. Bagaimana dengan Masfuk atau  Bupati Bojonegoro Suyoto, Ziyad melihat kurang signifikannya suara PAN, keduanya lebih pas sebagai wakil gubernur. (d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *