Pembekuan Dana Pramuka Rp 10 Miliar Dinilai Aneh

Jakarta – Detakpos – Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Adhyaksa Dault menilai pernyataan Mempora Imam Nahrawi mencabut dana Pramuka Rp 10 miliar dengan mengaitkan dirinya dengan HTI, aneh.

 Padahal sudah dijelaskan bahwa dirinya bukan simpatisan, apalagi anggota HTI. ” Sekarang bilang tidak pernah menyatakan mencabut, aneh pernyataan itu,” ungkap Adiyaksa Daud dihubungi via ponselnya, Rabu (26/7). 

Dia telah menjelaskan posisi kehadirannya di acara HTI kepada Presiden Jokowi, Wakil Presiden Jusuf Kalla, BIN, dan Imam Nachrowi.

Sebelumnya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi sebelumnya menyatskan menangguhkan pencairan anggaran Rp10 miliar kepada Kwartir Nasional Gerakan Praja Muda Karana (Kwarnas Pramuka).

Iman eralasan masih menunggu penjelasan Ketua Kwarnas Pramuka Adhyaksa Dault terkait kehadirannya di salah satu acara Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) — ormas yang telah dibubarkan pemerintah.

Adhyaksa Dault mengatakan dana yang ditangguhkan Kemenpora sedianya akan digunakan untuk kegiatan Raimuna Nasional XI yang akan diselenggarakan di Jakarta tiga pekan lagi.

Adhyaksa mengatakan Raimuna Nasional XI akan dihadiri oleh 15.000 pramuka penegak dan pandega. Ia berharap Imam bijak menyikapi situasi ini. “Tak dicampuradukan lagi berlarut-larut antara kepentingan Pramuka dengan hal pribadi,” ujar Adhyaksa.

Dia membantah menjadi simpatisan atau anggota HTI. Kehadirannya di acara HTI hanya sebagai undangan. Hal yang sama menurutnya juga pernah dilakukan oleh sejumlah tokoh di Indonesia, tidak terkecuali mantan ketua umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

“Saya hadir di acara HTI itu tahun 2013, hanya sebagai undangan, bukan simpatisan, apalagi anggota, seperti halnya  tokoh lainnya,” ujarnya.

Pancasila dan UUD 1945, kata Adhyaksa, adalah dasar negara yang final dan mesti dijaga bersama. Sikap ini menurutnya telah ia sampaikan berulangkali melalui media massa seperti televisi, koran, media online, media sosial, dan sejumlah forum pertemuan.

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi menyayangkan salah tafsir yang menyebut dirinya membekukan anggaran Pramuka.

Ia justru mengaku hanya melakukan penundaan saja.”Tolong. Ini bahasannya bukan mensuspend. Saya hanya menunda. Ini fitnah. Di luar sudah tidak karuan tentang mau membekukan Pramuka,” kata Imam di kantor Kemenpora, Selasa (25/7/2017) malam.”Nggak ada niatan itu.” (d2/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *