Pemerintah Perlu Tegas Agar Tidak Ditiru Daerah Lain

JakartaDetakpos-Pemerintah perlu bertindak tegas dan bijaksana menyikapi wacana soal referendum yang digulirkan mantan panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Muzakir Manaf
(Mualem), agar tidak ditiru oleh daerah lain.

Demikian dinyatakan Direktur Rumah Demokrasi Indonesia Fernando Emas, menanggapi digulirkan wacana soal referendum di Tanah Rencong oleh Mualem belum lama ini.

Pengamat politik Untag ’45 itu melihat hasil Pilpres 17 April 2019, di Provinsi Aceh dimenangkan oleh pasangan capres-cawapres 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebesar 80% lebih.

“Kalau melihat kekecewaan masyarakat pendukung 02 yang melakukan aksi pada 21 dan 22 Mei, bisa saja wacana referendum pimpinan GAM dipicu oleh Pipres 17 April yang lalu,”tutur dia, Selasa (4/6).

Namun Fernando tidak yakin  wacana itu hanya karena didasari oleh proses Pilpres 17 April 2019.

“Kita tahu bagaimana perjuangan GAM yang selalu memperjuangkan kemerdekaan pada masa Pemerintahan Orde Baru. Bisa saja tuntutan referendum dilakukan karena ada perjuangan yang dianggap belum tuntas dengan memanfaatkan proses Pilpres 17 April yang lalu,”tambah dia.

Diketahui, selama 29 tahun antara tahun 1976 dan 2005, Provinsi Aceh mengobarkan pemberontakan bersenjata melawan Pemerintah Indonesia. Konflik yang menewaskan ribuan jiwa. Menyusul desakan bersama oleh Pemerintah Indonesia, bersamaan dengan tsunami Aceh tahun 2004 yang menewaskan 170.000 orang, GAM menyerah di bawah perjanjian perdamaian Helsinki 2005.

Namun, keresahan bisa muncul lagi setelah ada wacana mantan pemimpin GAM tentang referendum Aceh untuk kemerdekaan provinsi paling barat Indonesia itu.

Menurut Fernando, menanggapi wacana tuntutan  referendum yang dilakukan oleh mantan pimpinan GAM, pemerintah harus tegas dan melakukan tindakan secara bijak sehingga tidak diikuti oleh daerah-daerah lain.

“Lakukan kembali dialog dengan para mantan pemimpin GAM,”tambah dia.

Seperti diketahui, setelah kekalahan Prabowo Subianto di pilpres, kemudian memicu Kerusuhan 22 Mei yang berdarah, mantan panglima kelompok pemberontak GAM mewacanakan referendum. Mualem berdalih, Indonesia akan dikuasai asing, sehingga dia menyerukan referendum Aceh.

Namun, Sekretaris Jenderal Partai Aceh dan mantan wakil komandan militer Kamaruddin AbuBakar, yang dikenal sebagai Abu Razak, mengatakan, publik Aceh belum sepakat tentang wacana referendum itu.(dib)

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *