Pengamat: Kang Yoto Dinilai Bisa Dongkrak Suara Khofifah

Surabaya Detakpos-Dua kali mengikuti Pilgub Jatim perolehan suara Khofifah Indar Parawansa cukup signifikan. Sayangnya, faktor pendamping tidak mampu mendongkrak suara sehingga selalu kalah.

Penganat komunikasi  politik Universitas Paramadina  Hendri Satrio memprediksi, Bupati Bojonehoro, Jawa Timur Dr Suyoto (Kang Yoto) bisa mendongkrak perolehan suara.

Bisa saja, lanjut Hendri, tapi nampaknya suara menentukan atau “vote decision” ada di Partai Demokrat.”Jadi bila Kang Yoto mau maju harus merapat dulu ke Demokrat,” ujar Hendri Satrio, pendiri lembaga survei KedeiKopi), Jumat, (20/10).

Sementara itu Tim 17 kiai Jatim yang dipimpin KH Sholahuddin Wahid (Gus Solah)  saat ini sudah mengantongi delapan nama bakal calon wakil gubernur untuk mendampingi Khofifah Indar Parawansa dalam Pilgub Jatim 2018.

Pertengahan November 2017, satu nama akan dipilih dan diumumkan.Tim 17 ini antara lain terdiri dari KH Sholahudin Wahid, KH Asep Syaifuddin Chalim, KH Hisyam Safaat, KH Suyuti Toha, KH Yusuf Nuris, KH Afifudin Muhajir, KH Mas Mansur, KH Mutam Muchtar, KH Yazid Karimullah, serta KH Wahid Badrus.

“Kita tidak boleh tergesa-gesa dan lambat. Kalau tergesa-gesa itu dari setan hasilnya. Tapi kalau lambat, juga tidak boleh. Sekitar November akan didapat hasilnya,” jelas KH Asep Syaifuddin Chalim kepada wartawan usai pertemuan Tim 17 di Pondok Pesantren Amanatul Ummah, Surabaya, Kamis (19/10/2017) malam.

Namun, Kiai Asep masih merahasiakan delapan nama tersebut. Ia hanya menjelaskan delapan nama itu terdiri dari unsur birokrasi, politisi hingga akademisi.Ia menegaskan delapan nama itu merupakan keterwakilan para partai pengusung Khofifah. Setelah menjaring delapan nama yang berasal dari usulan dari partai pengusung,

Tim 17 akan melakukan tahapan berikutnya, yaitu survei.“Kami nanti akan menyampaikan hasilnya dengan data lengkap ke partai pengusung. Artinya, beberapa nama yang akan diusung ini akan kita survei. Ini sekian persen,” jelasnya.

Namun demikian, lanjut Kiai Asep, meski dari hasil survei ada yang menempati urutan tertinggi,  yang bersangkutan belum tentu akan terpilih untuk diusung sebagai pendamping Khofifah.

“Nantinya belum tentu hasil survei nomor satu itu akan dipilih. Tetapi, tentu yang paling buncit tidak. Misalnya, nomor 1 dengan 2 dan 3, masih memungkinkan terpilih berkaitan dengan kesepakatan dari partai pengusung,” jelasnya.

Survei delapan nama calon pendamping Khofifah ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 hari. Setelah itu, hasil survei akan disampaikan oleh Tim 17 ke para partai pengusung.

“Setelah survei, kita akan bertemu dengan ketua partai, kita akan sampaikan hasilnya. Hasilnya akan disampaikan ke ketua partai, insya Allah mereka percaya pada ulama. Hasilnya bukan rekayasa, tapi jujur,” katanya.

Kiai Asep tidak menjamin bakal cawagub itu nantinya harus berasal dari daerah Mataraman.“Bisa juga dari wilayah yang lain. Dengan kapasitas dan kapabilitas seseorang bawah orang dari wilayah mataraman bisa digandrungi dari tapal kuda, juga sebaliknya,” terangnya.(*/d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *