Pengamat: PDI P Jangan Kawatir,  NaSdem Tak Bisa Usung  Anies

JakartaDetakpos.com-Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyarankan agar PDI Perjuangan lebih optimistis dan percaya diri menghadapi Pilpres 2024, sehat ngga tidak perlu membentuk koalisi tunggal dengan menggandeng Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)

Sebaiknya, lanjut pengamat politik FISIP Untag ’45 Jakarta ini, KIB yang dihuni Partai Golkar, PPP dan PAN tetap membentuk poros koalisi sendiri tanpa harus bergabung dengan PDI Perjuangan.

“Saya perkirakan Partai Nasdem tidak akan berhasil membangun poros koalisi untuk mengusung Anies Baswedan pada Pilpres 2024 yang akan datang,”kata Fernando di Jakarta, (22/7/2022).

Menurut Fernando, jangan sampai gagasan yang dilontarkan oleh Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membangun koalisi tunggal bisa dianggap sebagai bentuk kekawatiran PDI Perjuangan akan sulit memenangkan pilpres.

“Sebaiknya PDI Perjuangan tetap percaya diri (pede) membangun poros koalisi sendiri untuk mengusung capres pada pilpres yang akan datang,”tuturnya.

Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sebelumnya telah berbicara soal koalisi tunggal. Konteks utama yang dihadapi adalah berbagai persoalan ekonomian rakyat akibat dampak pandemi yang belum selesai dan juga ancaman krisis perekonomian global akibat perang Rusia-Ukraina sehingga memicu ancaman lebih lanjut krisis pangan.

” Nah melihat konteks seperti itu tentu saja bagi PDIP mendorong koalisi semuanya tunggal,” ujar Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto melalui Zoom Meeting, Kamis (21/7/2022).

“Nah, ini sehingga inilah yang ingin didorong PDIP saat ini. Mengingat pendaftaran capres-cawapres itu masih bulan Agustus sehingga mari kita dorong kerja sama tunggal untuk kemajuan negara. Ketika pemilu dilaksanakan itu suasana yang betul-betul suasana yang kondusif tidak memungkinkan adanya persoalan-persoalan lain kecuali pesta demokrasi bagi rakyat untuk mencari pemimpin yang terbaik,” jelasnya.

PDIP juga mendukung silahturahmi antarpartai politik. Dia mengatakan belum ada kerja sama yang bersifat permanen untuk Pemilu 2024.

“Ya apa yang disebut KIB misalnya kan belum menyepakati siapa calon presiden siapa calon wakil presiden, sehingga PDIP itu memastikan akan tiba waktunya bagi PDIP untuk berperan kemudian mengambil prakarsa,” jelas Hasto.

“Agar di Pemilu 2024 muncul calon terbaik suatu kerja sama politik yang terbaik sehingga rakyat betul-betul dapat menentukan pemimpin 2024 yang akan melanjutkan kepemimpinan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin,” lanjutnya.(d/2).

Editor: AAdib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *