Pilgub Jatim 2018: ”Apapun Pilihanya NU Gubernurnya”

Analisis Berita: Oleh H A Adib Hambali, Redaktur Senior di Bojonegoro

APAPUN makanya minumnya teh botol …..” Itulah salah satu kata-kata promosi iklan produk teh botol yang sering tayang di layar kaca.

Jika dianalogikan kata dalam iklan itu, dan jika terjadi, maja hampir sama dengan Pilgub di Jatim pada Juni 2018, yaitu ”Apapun pilihannya Gubernurnya NU.”

Pasalnya kabarnya, koalisi Gerindra, PAN dan PKS bakal mengusung, Yenny Wahid. Jika benar, maka Pilgub Jatim akan diikuti tiga kader NU, Khofifah Indar Parawansa, Saefullah Yusuf dan Yenny Wahid.

Menjelang pendaftaran pasangan calon di Pilgub Jawa Timur, Partai Gerindra, PKS dan PAN belum menentukan sikap.(Detakpos, 26/13/2017). Menurut kabar yang beredar, ketiga partai itu membuka kemungkinan untuk mengusung Yenny Wahid.

Wakil Ketua DPD Gerindra DKI Ahmad Sulhy ‎tidak menampik, bahwa sosok putri Presiden RI ke-4 RI Gus Dur itu kini tengah ramai diperbincangkan di internal partai.Yenny santer diperbincangkan sejak Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto bertemu empat mata dengan Yeny Wahid di Ciganjur, Selasa (26/12/2017).‎

Mengusung Yenny Wahid itu wajar dan sangat mungkin karena Jatim basis organisasi NU, dan Prabowo sangat terbuka dalam mengusung calon.‎Namun, kader Gerindra Sulhy belum berani memastikan apakah Gerindra akan mengumumkan dukungan untuk Pilgub Jatim 2018 dalam waktu dekat.Gerindra belum mengambil keputusan soal Pilgub Jatim karena, menurut Sulhy, di tingkat DPP masih mempertimbangkan poros baru.

Ia memperkirakan akan mengumumkan pasangan yang diusung di Pilgub Jatim pada awal Januari 2018.Sulhy juga mendukung keputusan partai jika nanti Prabowo mengusung Yenny. Kapasitas dan integritas cicitnya pendiri NU KH Hasyim Asyari itu tidak perlu diragukan untuk maju memperebutkan kursi Jatim-1.

Kapasitas dan integritas Yeny semua orang sudah tahu.Selain itu Yenny juga memiliki dedikasi dan pengabdian kepada masyarakat. Dia kompeten dan kapabel untuk memajukan dan mensejahterakan masyarakat Jawa Timur.

Apalagi, latar belakang Yenny adalah sebagai generasi muda yang mewarisi nilai-nilai perjuangan almarhum ayahnya,  Gus Dur.Diketahui, Gerindra memiliki 13 kursi di DPRD Jatim dan PKS 6 kursi. Bila tak mendapat dukungan koalisi lain, Gerindra dan PKS tak cukup mengantongi tiket untuk mengusung pasangan sendiri. Namun, jika PAN (7 kursi) merapat, koalisi itu mampu mengusung pasangan di luar poros Khofifah-Emil dan Gus Ipul-Anas.‎

Humas PKS Deddy Supriadi mengaku belum sejauh itu koalisi PKS, PAN dan Gerindra mengusung Yenny.Pembicaraan masih sekitar pembentukan poros. ” Belum jauh ke sana,”tulis dia via WA.

Arifin Nur Cahyono, Direktur Lembaga Kajian Pemilu Indonesia menyatakan, Pilpres 2014 lalu, wilayah Jawa Timur adalah medan perebutan suara yang sangat panas antara kubu Jokowi dan Prabowo.Diprediksi tahun 2019 nanti, Jawa Timur tetap menjadi medan sangat panas.

Karena itu perlu memastikan kemenangan di wilayah provinsi tersebut .Dua kandidat yang ada sekarang disebut-sebut orangnya capres calon petahana Jokowi. Khofifah atau Gus Ipul yang menang sama untuk kepentingan capres incumbent.

Jika benar koalisi Prabowo mengusung Yenny Wahid, artinya pertarungan sengit pun tidak bisa dihindari, Prabowo juga tidak ingin melepas begitu saja medan penentuan ini untuk dirinya maju di Pilpres 2019.(*).

 H A Adib Hambali, Redaktur Senior di Bojonegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *