Posisi Wagub Papua Perlu segera Ditetapkan

JakartaDetakpo.scom-Politisi Partai Gerindra Arief Poyuono mengatakan, Gubernur Papua Lukas Enembe disebut sebut telah memilih Wakil Ketua DPR Papua Yunus Wonda dan Sekretaris KONI Papua Kenius Kogoya sebagai kandidat calon Wakil Gubernur Papua.

Sebaikny, kata Arief, pimpinan parpol di pusat pengusung pasangan Lukas Enembe dan mendiang Clemen Tinal menyetujui usulan Gubernur Papua untuk dua calon wagub Papua ini.

“Sebab Wagub Papua itu harus lah yang memang bisa bekerja sama dengan Gubernur Papua saat ini, “tutur mantan wakil ketua umum DPP Partai Gerindra di Jakarta, Selasa, (8/2/2022).

Arief mempertanyakan, “Ini kok terkesan justru parpol parpol pengusung seakan akan melakukan pembiaran kekosongan posisi wagub Papua. Padahal infonya Lukas Enembe sudah menyerahkan dua nama kandidat Wagub Papua yang dipilihnya itu kepada parpol koalisi pengusung Lukas Enembe- clemen tinal saat pilkada Papua,”tanya Arief.

Dikatakan, pembiaran kekosongan Wagub Papua merupakan bentuk dari tidak adanya tanggung jawab ke pedulian pimpinan parpol terhadap kondisi pemerintahan di Papua.

Apalagi, lanjut Arief, kalau parpol pendukung justru memaksakan mantan kapolda Papua Paulus Waterpao untuk menjadi Wagub Papua. “ini juga bukti kalau suara masyarakat Papua pemilih parpol pengusung pada Pemilu 2014 tidak dipedulikan sama sekali oleh parpol pengusung tersebut. Sebab apapun Paulus Waterpao itu bukan kader partai dan tidak berkeringat untuk memenangkan pasangan Lukas Enembe -Clemen Tinal pada Pilkada 2018 .

“Nah, tunggu apalagi segera saja usulan dua nama dari Lukas Enembe disetujui oleh pimpinan parpol pengusung, jika memang parpol parpol tersebut mempunyai kepedulian terhadap masyarakat Papua l.
“Toh dua tokoh yang diusulkan untuk posisi wagub Papua itu juga asli kader partai politik yang mengusung pasangan Lukas Enembe – Clemen Tinal pada Pilkada 2018,”tutur dia.

Menurut Arief, jika sampai habis waktunya posisi Wagub Papua tidak terisi atau diisi oleh Paulus Waterpao maka bisa membuat ketegangan politik lokal di Papua nantinya, dan ini sangat bahaya apalagi Papua itu daerah yang sedang ada konflik bersenjata.(d/2).

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *