Putra Mbah Moen, Gus Yasin Ingin Persatukan Unsur Fusi PPP

Tangsel-Detakpos – Putra KH. Maimoen Zubair rahimahullah yang juga mantan Ketua Majelis Syariah PPP, Taj Yasin Maimoen, melakukan silaturrahim dengan berkunjung ke kediaman Ketua Umum Parmusi H. Usamah Hisyam di kawasan BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu (14/11).

Selah berdiskusi sekitar satu jam, kedua tokoh ini bersepakat untuk mengemban amanah Mbah Moen agar membesarkan kembali Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

“Salah satu jalannya mengembalikan fusi sebagai kekuatan PPP seperti arahan Pak Hamzah Haz kemarin, waktu saya silaturahim ke rumahnya,” ujar kiai muda yang akrab disapa Gus Yasin ini. “Karena belakangan ini unsur-unsur fusi tidak diperankan,” tandas Wakil Gubernur Jawa Tengah ini.

Usamah mengatakan, ketika ia bertemu Mbah Moen terakhir kali di Ponpes Al-Anwar Sarang sekitar tiga bulan sebelum wafat, Mbah Moen berpesan kepadanya agar mempersatukan kembali kader-kader Parmusi (Persaudaraan Muslimin Indonesia) di berbagai daerah ke dalam PPP.

“Saya menyambut baik misi yang diemban Gus Yasin, mempersatukan kembali fusi-fusi partai sebagai pilar kekuatan yang tak boleh diabaikan,” ungkap Usamah usai pertemuan.

Seperti diketahui, pada tahun 1973 empat parpol Islam, yakni Partai NU, Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Partai Tarbiyah Indonesia (Perti), dan Partai Sarikat Islam Indonesia (PSII) melakukan fusi politik ke dalam PPP. Parmusi yang kini menjadi ormss dakwah adalah kelanjutan organisasi yang mewarisi perjuangan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi).

Menurut Usamah, untuk menyelamatkan PPP dalam Pemilu 2024 agar dapat meraih posisi tiga besar pemenang pemilu, sehingga mayoritas pimpinan DPW dan DPC seluruh Indonesia dapat terpilih menjadi anggota DPR/DPRD, bisa dimulai dalam Muktamar IX PPP mendatang.

Harus segera dilakukan Gerakan Ideologis penyelamatan partai. Pasalnya, memilih pemimpin bukan karena uang, tetapi karena akhlaknya, kapasitasnya, leadership-nya, networking-nya yang secara nasional sudah teruji.

“Semua kader harus mengamalkan jati diri partai sesuai enam prinsip perjuangan partai. Alhamdulillah Gus Yasin sangat setuju,” tandas Usamah.

Gus Yasin juga berharap Majelis A’la dipimpin dan beranggotakan para ulama dari semua unsur fusi.

“Kami lebih banyak membahas strategi menata kembali PPP agar menjadi besar,” kata Usamah ketika ditanya siapa yang disepakati untuk menjadi calon Ketua Umum PPP.

“Menjadi ketua umum itu sangat berat. Itu urusan dunia. Tapi pertanggung jawabannya sangat berat di Yaumil Akhir. Perlu kematangan, pengalaman, keilmuan, keikhlasan untuk melayani umat dan mencapai ridha Allah. Apalagi ini partai Islam yang berlambang Ka’bah,” ungkap Usamah.

“Saya dan Gus Yasin sepakat membuat Gerakan Ideologis selamatkan PPP. Soal siapa yang akan memimpin, serahkan pada Muktamirin dan takdir Allah Ta’ala,” ujarnya.

“Siapa yang mau ikut dengan gerakan ini, silakan. Harus tulus ikhlas semata-mata untuk mencapai ridha Allah dengan menata dan membangun kembali PPP. Ada kader yang bilang, itu sudah gak laku, harus tetap beli suara pakai duit, saya jawab ya sudah, lihat saja nanti hasilnya, makin hilang kursi-kursi di parlemen dan bisa-bisa tidak mencapai ambang batas parliament threshold. PPP bisa lenyap,” tandas Usamah. (d/2)

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *