Reuni 212 Tidak Ngefek, Jokowi-Ma’ruf Amin Tetap Unggul

JakartaDetakpos-Di antara 190 juta pemilih yang diriset dengan sistem sampel, di atas 50 persen tahu dan pernah mendengar Reuni 212.

Di antara yang pernah mendengar Reuni 212, di atas 50 persen suka dengan Reuni 212.

Tapi mengapa Reuni 212 tak punya efek elektoral terhadap Jokowi vs Prabowo

Setelah Reuni 212, Jokowi tetap unggul di atas 20 persen, masih di angka 54 persen vs 30 persen Prabowo-Sandi.

Demikian rilis Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA terkait hasil survei yang diterima Detakpos, Rabu (19/12).

Ada sejumlah alasan mengapa Reuni 212 tak punya efek (ngefek) signifikan.

Metode sampling multistage random
sampling. Jumlah responden awal : 1.200 responden
• Wawancara tatap muka responden
menggunakan kuesioner dengan margin of error : ± 2.8 %
Semua populasi pemilih di Indonesia mempunyai kesempatan yang sama
untuk terpilih menjadi responden

Sebelum dan Sesudah Reuni 212, Tak ada perubahan signifikan Suara kedua capres

Elektabilitas Jokowi-Ma’ruf setelah Reuni 212 masih di atas 50% dan unggul di atas 20%
dibandingkan dengan Prabowo-Sandi.

Mayoritas pemilih yang suka Reuni 212 sudah memiliki sikap yang masih sulit dipengaruhi oleh Habib Rizieq untuk 2 hal:
NKRI bersyariah dan Presiden Baru.

Habib Rizieq serukan NKRI Bersyariah. Tetapi mayoritas pemilih bahkan yang suka Reuni 212 yang pro NKRI Bersyariah sangat
minoritas, hanya 12,8%.

Dukungan komunitas PA 212 dan FPI lebih banyak ke Prabowo setelah Reuni 212.

Penilaian atas kinerja Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden tidak banyak berubah sebelum
dan sesudah Reuni 212 dan mereka masih tetap puas di angka yang cukup tinggi (72,1%).

Mayoritas 65,8% pemilih setuju bahwa simbol Islam tidak bisa digunakan untuk menggerus
dukungan Islam ke Jokowi karena Calon Wakil Presiden Jokowi adalah pimpinan Ulama.

Mayoritas pemilih yang suka Reuni 212 lebih menyukai NKRI berdasarkan Pancasila dibandingkan NKRI Bersyariah yang diperjuangkan oleh Habib Rizieq.

Mayoritas pemilih yang suka Reuni 212 lebih memilih Jokowi ketimbang Prabowo yang diserukan oleh Habib Rizieq.

Sementara NU,Muhammadiyah, Ormas Lainnya, dan tidak merasa bagian ormas Islam manapun lebih banyak memilih Jokowi-Ma’ruf dibandingkan sebelum Reuni
212.(dib)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *