Saiful Ilah Kena OTT, Segera Ditunjuk Caretaker Ketua PKB Sidoarjo

SurabayaDetakpos – DPW PKB Jawa Timur akan menunjuk caretaker atau pengurus sementara untuk mengisi kekosongan jabatan Ketua DPC PKB Sidoarjo.

Ketua PKB Sidoarjo, yang Bupati Sidoarjo Saiful Ilah, terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh KPK dan telah ditahan serta ditetapkan sebagai tersangka suap oleh lembaga antirasuah itu.

“Hari ini masih proses, akan ada karteker untuk DPC Sidoarjo. Kalau urusan pengganti bupatinya itu urusan Mendagri,” ujar Wakil Ketua DPW PKB Jawa Timur Anik Maslachah, di Surabaya, dilansir Sabdanews, kemarin.

Menurut Anik, masa kerja caretaker ini hingga ada keputusan hukum inkrah. Jika sudah ada kekuatan hukum tetap dari pengadilan maka PKB akan menjalankan pergantian posisi ketua DPC secara definitif sesuai aturan yang berlaku.

“Untuk kasus Saiful Ilah kami serahkan ke pihak berwenang. Kalau urusan partai di bawah partai,” terangnya.

Perempuan yang juga Wakil Ketua DPRD Jawa Timur itu optimis ditangkapnya Saiful Ilah tidak akan memengaruhi suara PKB di Pemilihan Kepala Daerah 2020 maupun Pemilihan Legislatif 2024, khususnya di Sidoarjo.

Untuk kasus Saiful Ilah kami serahkan ke pihak berwenang. Kalau urusan partai di bawah partai.

Kepastian ini terlihat warga Nahdliyin, elemen NU dan elemen masyarakat lainnya masih percaya kepada PKB. Masyarakat menggelar doa untuk bupati dan Pemkab Sidoarjo agar lebih baik lagi. Mereka juga berdoa agar diberi ketabahan, kesabaran dan kekuatan menghadapi kasus ini.

“Hal ini telihat indikator beberapa forum jemaah, baik tingkat kabupaten maupun kecamatan menggelar doa bersama untuk bupati dan Pemkab Sidoarjo untuk tetap tertib dan lebih baik lagi,” paparnya.

Sementara Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menjelaskan, bahwa untuk mengisi kekosongan kursi Bupati Sidoarjo prosesnya masih panjang. Sebab masih ada proses hukum yang harus dilalui Saiful Ilah hingga persidangan selesai. Dan penggantian Bupati Sidoarjo, Pemprov Jawa Timur menunggu hingga ada keputusan tetap.

Panjangnya proses pergantian kepala daerah ini terlihat pada pelantikan pengganti Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa atas dugaan pencucian uang senilai Rp 4,5 miliar. “Waduh rek, prosesnya panjang, sampai inkrah,” tuturnya.

Khofifah mengaku pada Selasa, 14 Januari 2020 akan melantik pengganti Bupati Mojokerto di Grahadi Surabaya. “Yang sudah turun (rekomendasi penujukkan) adalah Kabupaten Mojokerto,” sebutnya.

Sumber:Sabdanews.

Editor: AAdib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *