Sekjen: PDIP Tidak Ganti Azwar Anas Kecuali Mundur

JakartaDetakpos-Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menanggapi isu Abdullah Azwar Anas mundur dari pencalonan Pilkada Jawa Timur. Dia menegaskan partai mengambil keputusan secara seksama, melalui pertimbangan yang matang dan tahapan yang jelas dan terukur.

“Sekali keputusan politik diambil, partai kokoh dan konsisten atas keputusannya, sebab diambil berdasarkan prinsip sebagai partai yang menjabarkan ideologi Pancasila,”tutur dia dalam rilis Jumat (5/1).

Menurut dia, ketika partai mengambil atas pertimbangan ideologis, maka paslon yang diusung didedikasikan untuk rakyat, bangsa dan negara.“Gus Ipul dan Anas lahir dari kultur NU, dan keduanya memiliki kinerja yang baik dan membanggakan.”

Keduanya memiliki wawasan yang luas dan hadir sebagai representasi kepemimpinan profesional dengan akar dukungan rakyat yang sangat kuat. ”Karena itulah PDI Perjuangan tidak pernah memiliki pemikiran sedikit pun untuk mengganti paslon itu,”kata dia.

Hasto mengingatkan bahwa dalam alam politik kekuasaan menang-menangan yang sering diterapkan “pihak sana”, pihak yang memuja kekuasaan, dan dengan demikian melupakan etika dan moral, memang ada kecenderungan menghalalkan segala cara.

“Mereka yang telah kami pilih, dan punya potensi menang, tentu saja secara sengaja dan sistematis dicoba diturunkan elektabilitasnya.”

Isu yang sering dipakai adalah masalah moral, melalui ”rekayasa pelanggaran moral; isu korupsi; dan berbagai isu lainnya termasuk ujaran kebencian dan memecah belah antara calon dan parpol pengusungnya,”tutur Hasto.

Atas berbagai dinamika tersebut Hasto meminta kepada seluruh paslon untuk tetap teguh pada jalan kepemimpinan untuk rakyat.

“Perubahan hanya bisa terjadi melalui force majure, misal calon berhalangan tetap, atau mengundurkan diri karena tidak diizinkan oleh keluarga dekatnya, atau karena kepentingan yang lebih besar sebelum batas akhir pendaftaran,”tutur dia.(d2)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *