Jakarta–Detakpos.com-Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menyatakan tidak yakin ambisi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi cawapres Prabowo Subianto tidak akan bertahan hingga Pilpres 2024.
Ambisi Muhaimin menjadi cawapres terkendala masalah hukum dan hubungan yang tidak baik dengan NU. Apalagi pencapresan itu dinyatakan sepihak oleh PKB
“Saya meragukan koalisi antara Gerindra dengan PKB akan mampu bertahan sampai mengusung pasangan capres dan cawapres pada Pilpres 2024 yang akan datang,”ungkap pengamat politik dari Fisip Untag ’45 di Jakarta, Selasa (21/6/2922).
Ditegaskan, ambisi Cak Imin yang berkeinginan menjadi cawapres akan kandas “di tengah jalan” karena masalah hukum yang pernah menyeretnya pada saat menjadi Menteri Tenaga Kerja.
“Sampai saat ini masih terus “menghantuinya” karena sewaktu-waktu dapat dibuka kembali,”tandas dia.
Menurutnya, kemungkinan koalisi Kebangkitan Indonesia Raya akan kembali kandas sebelum mengusung pasangan capres dan cawapres.
“Muhaimin Iskandar sampai saat ini belum memiliki nilai jual yang cukup baik untuk diusung sebagai cawapres, apalagi antara Muhaimin dan PBNU saat ini ada jarak,”tutur Fernando.
Seperti diketahui Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digagas PKB dan Gerindra mengusung duet Mas Bowo-Gus Muhaimin.
Duet Prabowo Subianto-Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ini dibentuk usai pertemuan di kediaman pribadi Prabowo di Jalan , Jaksel, Sabtu (18/6) malam.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan pertemuan tersebut membuahkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya.
“Kami bersyukur seraya memohon rida dan pertolongan Allah, PKB-Gerindra sepakat dan terbentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, dengan pasangan Mas Bowo-Gus Muhaimin,” kata Jazilul, Minggu (20/6).
Gus Jazilul itu juga menyebutkan keduanya saat ini tengah mencari waktu yang tepat untuk mendeklarasikan koalisi tersebut secara resmi.
“Insyaallah kami langsung tancap gas bergerak ke masyarakat,” lanjutnya.(d/2).
Editor: AAdib