Setnov Menghilang, Golkar Terancam ”Kiamat”

JakartaDetakpos-Menghilangnya Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto dan selamat dari upaya jemput paksa oleh tim penyidik Komisi Pemberantasan Koruosi (KPK), menjadi pukulan berat bagi partai berlambang pohon beringin itu.

Apalagi, menurut pengamat komunikasi politik Hendri Satrio, peristiwa ini memasuki tahun politik 2018. ”Golkar punya beban berat hadapi karena jadi bulan-bulanan kampanye negatif,” ujar pengajar Universitas Paramadina Jakarta, Kamis (16/11).

Hendri setuju dengan pernyataan mantan ketua umum Jusuf Kalla dan Akbar Tanjung, meski Setnov lolos tapi Golkar tidak bisa menanggung beban itu.”Ya setuju JK. Bahkan Akbar pun bilang akan kiamat bila Golkar tidak dibenahi segera,”tutur Hendri.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang juga politikus senior Partai Golkar meminta partainya segera mengganti ketua umum.

Jabatan iti ditempati Setnov yang menjadi tersangka dugaan korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP).”Ya harus segera kalau ketua menghilang. Masa kapten menghilang tidak diganti. Masa partainya hilang juga,” tutur JK usai menghadiri Rapat Kerja Nasional Partai NasDem di Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/11).

JK mengimbau kader dan pimpinan Golkar agar tetap solid, meski Setnov belum diketahui keberadaannya sejak menghilang Rabu (15/11) malam.

Setnov tidak diketahui keberadaannya sebelum penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) datang ke rumahnya dan hendak menjemput paksa untuk disidik.

Menurut JK, pemimpin partai (Setya Novanto) harusnya taat pada hukum agar dapat dipercaya masyarakat. Jika pemimpin kabur saat menghadapi masalah maka kepercayaan padanya akan luntur.

“Kalau lari-lari begini bagaimana dia bisa dipercaya kan. Jangan seperti ini, ini kan tindakan yang menjadi tanda tanya untuk semua masyarakat, bagaimana kewibawaan seorang pemimpin begitu,” ujarnya.

Kediaman Setnov telah didatangi puluhan penyidik KPK didampingi brigade mobil (brimob) sejak lepas pukul 21.00 WIB semalam. Namun, Kamis dini hari penyidik KPK terlihat keluar dari kediaman politikus Partai Golkar itu tanpa sang pemilik Setnov.

Penyidik KPK disebut mengambil rekaman kamera pemantau (CCTV) pos penjagaan kediaman Setnov.Semalam itu kan kampanye negatif untuk Golkar. Sepanjang dari malam sampai itu kampanye negatif kepada Golkar.(d2detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *