Jakarta-detakpos.com–Sembilan bulan menjelang Pilpres 2024, Prabowo Subianto menjadi capres pertama yang memenuhi ambang batas minimal untuk lolos putaran kedua.
Sementara itu Airlangga Hartarto menjadi cawapres dengan indeks cawapres tertinggi. Ia memenuhi paling banyak tiga variabel, yaitu kuasa tiket (ketum partai), pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Demikian isu penting pertama, dari temuan terbaru LSI Denny JA pada bulan Mei 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (???????????????? ???????? ???????????????? ????????????????????????????????????) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.
Dengan 1.200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 3-14 Mei 2023.
Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti: analisis media, in-depth interview, dan focus group discussion.
Siapakah cawapres dari tiga capres yang berpeluang maju di Pilpres 2024? Indeks cawapres menjadi isu penting dalam temuan survey kali ini.
LSI Denny JA merumuskan lima variabel yang menjadi pertimbangan utama dalam pemilihan cawapres. Indeks cawapres dibuat berdasarkan pengalaman pemilu sebelumnya dan realitas politik .
Cawapres dipilih bukan hanya semata faktor elektabilitas. Namun gabungan lima faktor utama yang kami sebut sebagai indeks cawapres.
Kelima variabel tersebut adalah: tambahan elektabilitas, kuasa tiket (ketum partai), tokoh dari ormas besar, pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Dari riset kualitatif dan expert judgement yang dibuat LSI Denny JA, setiap nama dari 8 (delapan) nama cawapres dinilai dari kelima variabel tersebut.
Delapan nama cawapres yang diuji adalah Agus Harimurti Yudhoyono(AHY), Airlangga Hartarto, Erick Thohir, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Said Aqil Siradj, dan Sandiaga Uno.
Hasilnya tak ada satupun cawapres ideal yang memenuhi kelima variabel yang harus dipenuhi cawapres. Dan tak ada satupun cawapres yang menambah elektabilitas signifikan bagi capres.
Dari kedelapan nama, Airlangga Hartarto menjadi cawapres dengan indeks cawapres tertinggi. Ia memenuhi paling banyak tiga variabel, yaitu kuasa tiket (ketum partai), pengalaman pemerintahan, dan jaringan sumber dana.
Di bawah itu, ada 5 cawapres yang memenuhi dua dari lima variabel yakni Sandiaga Uno, Erick Thohir, Mahfud MD, Khofifah, dan Muhaimin Iskandar. Sementara cawapres yang hanya memenuhi satu variabel saja adalah AHY dan Said Aqil Siradj.
Jika capres diputuskan melalui pertimbangan elektabilitas atau dukungan publik terhadap tokoh itu berdasarkan survey, cawapres sepenuhnya diputuskan berdasarkan kesepakatan segelintir elit partai saja dengan mempertimbangkan empat variabel di atas selain tambahan elektabilitas.(d/2)
Editor: AAdib