“Sudahkah Capres-Cawapres Kita Peduli Asap”

JakartaDetakpos– Memperingati Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret 2019, Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau dan Puan Muda menyelenggarakan aksi kreatif bertajuk Aksi Perempuan Muda Dalam Warna Warni Pilpres dengan tema *“Mari Berkaca : Sudahkah Capres & Cawapres Kita Peduli Asap”, yang diselenggarakan di Taman Aspirasi Depan Istana Merdeka pada hari ini (10/3).

Aksi kreatif para perempuan muda milenial ini adalah upaya untuk meramaikan pesta demokrasi dengan isu kesehatan sejalan dengan tema debat untuk calon wakil presiden yang akan diselenggarakan pada 17 Maret 2019 mendatang.

Tema kesehatan adalah hal yang paling mendasar terlahirnya kampanye pengendalian tembakau.

“Saya berharap, kedua pasangan calob mempunyai komitmen kuat untuk isu kesehatan terutama dalam mengendalikan industri tembakau, karena angka perokok anak dan perempuan terus meningkat”, Ujar Sri Pangastuti dari Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T).
di Taman Aspirasi, Monas, Jakarta pusat.

Melihat Riset Kesehatan Dasar 2018 (RISKESDAS) menunjukan angka perokok anak dan perempuan terus meningkat, hal ini dikarenakan masih lemahnya regulasi yang ada terkait pengendalian tembakau, sehingga industri rokok dengan mudah terus gencar memasarkan produk ke anak-anak, bahkan kelompok perempuan.

“Bila hal ini dibiarkan, Indonesia akan terancam dan mendapatkan bonus demografi melahirkan generasi kini dan mendatang yang tidak bisa tumbuh produkif akibat terdampak oleh asap rokok, sehingga Indonesia emas 2045 hanya akan jadi diksi indah pemerintah saja”, ujarnya kembali.

Pada kesempatan yang sama, Henny Supolo Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan TKN Jokowi-Maruf, menyampaikan bahwa perlindungan generasi muda Indonesia yang memegang proporsi paling besar dalam populasi Indonesia saat ini, harus menjadi prioritas, jika kita bicara tentang masa depan bangsa.

“Kualitas SDM Indonesia pasti sangat dipengaruhi status kesehatan pula. Tanpa orang-orang yang sehat dan produktif untuk menjalankannya, upaya peningkatan ekonomi akan sia-sia”, ujarnya

“Kita tidak ingin jumlah perokok anak terus bertambah. Karena itu keterjangkauan rokok terhadap kelompok rentan, seperti anak-anak sangat perlu dibatasi”, tegasnya kembali

Selain itu, dia menuturkan pasangan 01 berkomitmen untuk meningkatkan kualitas kehidupan generasi muda dan perempuan, melalui kebijakan-kebijakan dan program-program yang berpihak kepada kesehatan masyarakat.

“Kita semua bertanggung jawab untuk memastikan anak-anak kita hidup aman dan sehat”, tukasnya menutup paparannya.

munculnya gerakan perempuan muda yang bernama “Puan Muda”, menurut Iman Zein, Project Manager JP3T sebagai upaya untuk mengantisipasi serangan industri rokok terhadap anak muda terutama kelompok perempuan, Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para perempuan muda terkait pengendalian tembakau.

“Jaringan Perempuan Peduli Pengendalian Tembakau (JP3T) inilah yang menginisiasi munculnya gerakan perempuan muda pada tanggal 25 Januari 2019″, ujar Iman Zein.

Sumber : Humas JP3T

Editor : A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *