Survei CNN: Airlangga Capres Alternatif di Tengah Polarisasi Masyarakat

Jakarta-detakpos.com-survei Citra Nasional Network (CNN) memprediksi bakal terjadi perubahan signifikan pada preferensi publik yang memilih calon presiden alternatif dari ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang sejak 2 tahun lalu sudah mulai dimunculkan dan mengaktifkan relawan relawan yang di dunia nyata dan medsos.

Koordinator CNN (Citra Nasional Network) Muhammad Dandy menyatakan, masyarakat disajikan diksi diksi kebencian, provokatif , caci maki ,saling serang pribadi tokoh bakal capres dan pengunaan politik indentitas oleh para relawan,

Buzzer dan pendukung mereka bertiga yang berpotensi menciptakan polarisasi di masyarakat ,dan bukan persaingan didasarkan pada ide ide pemikiran untuk kemajuan negara dan persatuan

Hal ini juga yang menjadi alasan bahwa mayoritas publik digambarkan sebanyak 88,6 persen responden menyatakan dan berpersepsi bahwa ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jika bertemu di Pilpres 2024 akan berpotensi membuat terbelahnya masyarakat dan membahayakan stabilitas keamanan , hal ini didasari pada pengalaman di Pilpres ilpres 2014 dan 2019.

“Maka Airlangga Hartarto menjadi pilihan alternative sebagai capres yang berpotensi menang jika pilpres digelar hari ini, walaupun pilpres 2024 berpotensi diikuti oleh lebih dari dua pasang calon dan akan terjadi pilpres 2 putaran nantinya”, ungkap Muhammad Dandy. di Jakarta, Rabu (19/7/2023).

Hasil Survei juga menyatakan masyarakat menilai Pilpres 2024 Berpotensi akan terjadi polarisasi di masyarakat dan terjadi chaos karena itu butuh figur tokoh alternative yang sejuk dan mempunyai rekam jejak positif yang dirasakan masyarakat.

*Dan cawe cawe Jokowi dibutuhkan untuk menciptakan pemilu yang bersih dan jauh dari kecurangan kecurangan agar tidak terjadi Chaos.

CNN membeberkan hasil penelitian terkait latar belakang tokoh politik yang paling disukai masyarakat untuk menjadi calon presiden dan wakil presiden pada Pilpres 2024.

Survei bertema Mengukur Preferensi Publik Terhadap Parpol dan Tokoh Terhadap Dinamika Politik Nasional itu dilakukan terhadap 2080 responden terpilih Para responden berusia di atas 17 tahun dan tersebar secara proposional di 34 provinsi di seluruh Indonesia sesuai dengan rencana data pemilih pada Pemilu 2024

Penarikan sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini mengunakan metode multistage random sampling dengan tingkat kepercayaan 95 persen dan memiliki margin of error -/+ 2,1 persen.Penelitian dilakukan dengan wawancara tatap muka sejak 27 Juni sd 12 Juli 2023

Dari hasil penelitian dari tiga kriteria presiden yang berpotensi akan dipilih oleh masyarakat di antaranya sebanyak 88,2 persen memilih pemimpin yang memiliki keberpihakan dan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pemenuhan atas hak-hak dasar warga negara, seperti pendidikan dan kesehatan.lalu sebanyak 79,3 persen akan memilih pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap NKRI dan Pancasila
Kemudian sebanyak 48,4 persen memilih pemimpin yang memiliki kedekatan sosiologis dan tradisi yang sama

Hasil survei menunjukan bahwa cawe cawe Presiden Joko Widodo terhadap sosok calon presiden hanya 12,2 persen jadi pertimbangan publik dalam menentukan pilihannya di bilik suara Pemilihan Presiden 2024. Dan sebanyak 77,9 persen tidak menjadikan cawe cawe jokowi sebagai pertimbangan memilih capres. Dan selebihnya 10,9 persen menyatakan tidak menjawab , ini artinya masyarakat yang mendukung atau mengikuti jokowi hanya tinggal 12,2 persen dan diprediksi akan terus turun ketika mendekati pemilu digelar

Dalam survei ini dilakukan simulasi 3 nama pasangan capres-cawapres dengan diberikan pertanyaan tertutup kepada responden untuk memilih salah satu pasangan capres – cawapres jika pilpres digelar hari ini maka didapati tingkat keterpilihan pasangan Prabowo Subianto -Ganjar Pranowo sebanyak 33,6 persen
kemudian Airlangga Hartarto -Mahfud MD 34,1 persen dan
Anies Baswedan – Gatot Nurmantyo 27,6 persen

Sementara hasil keterpilihan dari simulasi 4 pasangan capres – cawapres diperoleh tingkat keterpilihan untuk pasangan Airlangga Hartarto – Khofifah Indar Parawansa sebanyak 27,3 persen , diurutan kedua pasangan Prabowo Subianto- Erick Thohir sebanyak 26,3 persen pasangan
Ganjar Pranowo – Sandiaga Uno 25,9 persen dan pasangan Anies Baswedan – Agus Harimurti Yudhoyono 12,6 persen

sementara hasil pilihan parpol jika pemilu digelar hari ini Golkar, PDIP dan Gerindra merajai posisi tiga besar dimana Tingkat keterpilihan Golkar sebesar 17,3 persen, PDIP 16,9 persen, Gerindra 16,7 persen, PKB 10,7 persen, Nasdem 9,3 persen Demokrat 8,1 persen, PKS 7,2 persen PPP 2,9 persen PAN 1,9 persen dan parpol lainya dibawah 1 persen dan tidak memilih sebanyak 9,8 persen

Dari survei ini dapat ditarik kesimpulan
Bahwa cawe cawe Jokowi atau capres yang didukung Jokowi tidak diikuti mayoritas pemilih di pilpres 2024 ini menunjukan bahwa sedikit demi sedikit Aura atau pengaruh Jokowi mulai luntur sejalan habisnya masa jabatan beliau, istilahnya lalat lalat dan semut mulai meninggal tempat yang bau dan manis

bahwa ada perubahan yang signifikan pada preferensi publik yang memilih adanya calon presiden alternatif dari ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan yang sudah dari sejak 2 tahun lalu sudah mulai dimunculkan dan mengaktifkan relawan relawan yang di dunia nyata dan medsos, yang mana masyarakat disajikan dengan diksi diksi kebencian, provokatif , caci maki ,saling serang pribadi tokoh bakal capres dan pengunaan politik indentitas oleh para relawan, Buzzer dan pendukung mereka bertiga yang berpotensi menciptakan polarisasi dimasyarakat ,dan bukan persaingan didasarkan pada ide ide pemikiran untuk kemajuan negara dan persatuan
hal ini juga yang menjadi alasan bahwa mayoritas publik yang digambarkan dari sebanyak 88,6 persen responden menyatakan dan berpersepsi bahwa ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jika bertemu di pilpres 2024 akan berpotensi membuat terbelahnya masyarakat dan membahayakan stabilitas keamanan , hal ini didasari pada pengalaman di pilpres 2014 dan 2019 maka Airlangga Hartarto menjadi pilihan alternative sebagai capres yang berpotensi menang jika pilpres digelar hari ini, walaupun pilpres 2024 berpotensi diikuti oleh lebih dari dua pasang calon dan akan terjadi pilpres 2 putaran nantinyaSiaran Pers

error -/+ 2,1 persen

Penelitian dilakukan dengan wawancara tatap muka sejak 27 Juni sd 12 Juli 2023
Dari hasil penelitian dari tiga kriteria presiden yang berpotensi akan dipilih oleh masyarakat diantaranya sebanyak 88,2 persen memilih pemimpin yang memiliki keberpihakan dan kebijakan yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pemenuhan atas hak-hak dasar warga negara, seperti pendidikan dan kesehatan. Lalu sebanyak 79,3 persen akan memilih pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap NKRI dan Pancasila.
Kemudian sebanyak 48,4 persen memilih pemimpin yang memiliki kedekatan sosiologis dan tradisi yang sama.
Ada perubahan yang signifikan pada preferensi publik yang memilih adanya calon presiden alternatif dari ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan, yang sudah dari sejak 2 tahun lalu sudah mulai dimunculkan, dan mengaktifkan relawan relawan yang di dunia nyata dan medsos, yang mana masyarakat disajikan dengan diksi diksi kebencian, provokatif , caci-maki ,saling serang pribadi tokoh bakal capres dan penggunaan politik indentitas oleh para relawan, Buzzer dan pendukung mereka bertiga yang berpotensi menciptakan polarisasi dimasyarakat, dan bukan persaingan didasarkan pada ide-ide pemikiran untuk kemajuan negara dan persatuan.
Hal ini juga yang menjadi alasan bahwa mayoritas publik yang digambarkan dari sebanyak 88,6 persen responden menyatakan dan berpersepsi bahwa ketiga tokoh yaitu Prabowo Subianto , Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan jika dbertemu di pilpres 2024 akan berpotensi membuat terbelahnya masyarakat dan membahayakan stabilitas keamanan, hal ini didasari pada pengalaman di pilpres 2014 dan 2019.
Maka Airlangga Hartarto menjadi pilihan alternative sebagai capres yang berpotensi menang jika pilpres digelar hari ini, walaupun pilpres 2024 berpotensi diikuti oleh lebih dari dua pasang calon dan akan terjadi pilpres 2 putaran nantinya
Hasil Survei juga menyatakan bahwa Masyarakat menilai Pilpres 2024 Berpotensi akan terjadi polarisasi dimasyarakat dan terjadi Chaos karena itu butuh figur tokoh alternative yang sejuk dan punya rekam jejak yang positif yang pernah dirasakan masyarakat
Dan cawe-cawe Jokowi dibutuhkan untuk menciptakan pemilu yang bersih dan jauh dari kecurangan kecurangan agar tidak terjadi Chaos.

*Hasil Survei juga menyatakan bahwa Masyarakat Menilai Pilpres 2024 Berpotensi akan terjadi polarisasi dimasyarakat dan terjadi Chaos karena itu butuh figur tokoh alternative yang sejuk dan punya rekam jejak yang positif yang pernah dirasakan masyarakat. (d/2)

Editor; AAdib

*

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *