Jakarta, Detakpos– Temuan Indonesia Development Monitoring (IDM) dalam survei terjawab, pilihan masyarakat yang diwakili oleh 1.415 warga Jakarta memberikan pilihan pada pasangan BasukTjahaya Purnana alias Ahok-Djarot, 40,82%, dan pada pasangan Anies Baswedan -Sandiaga Uno 52,68%, tidak menjawab atau rahasia 6,5%.
Hal itu menjawab pertanyaan jika Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dilakukan pada hari ini, siapakah yang akan anda pilih?”
DIrektur Eksekutive IDM Fahmi Hafel dalam rilis pers Jumat 14 April 2017, menjelaskan, data-data jawaban kuisioner yang telah dijawab hanya 1.415 responden saja yang bisa diverifikasi dan berkualitas, sisanya tidak terisi dan tidak jelas.
Dan ketika responden ditanyakan terkait kekonsistenan antara jawaban dalam memilih kedua paslon saat hari pencoblosan, maka 58,17% tetap memilih Ahok sesuai dengan pilihan dan 41,83% masih akan berpikir ulang.
Adapun dari yang memilih pasangan Anies-Sandi, para responden akan konsisten dengan memilih Anies-Sandi, 82,1% dan 17,9% responden yang memilih Anies -Sandi masih akan berpikir lagi dan merahasiakan kekonsistenannya.
Dari hasil survei ini dapat tergambar, menurut Fahmi Hafel, survei Jajak Pendapat Masyarakat Jakarta Anies-Sandi unggul atas Ahok- Djarot dengan selisih mencapai lebih dari 12%.
Hal ini mungkin terjadi karena sebagian besar pemilih Agus-Sylvi dalam putaran pertama cenderung memindahkan dukungan kepada Anies-Sandi. Perpindahan dukungan dari Agus-Sylvi kepada Anies-Sandi dinilai lebih besar daripada ke Ahok-Djarot, karena pemilih Agus-Sylvi maupun pemilih Anies-Sandi pada putaran pertama sama-sama menginginkan hadirnya pemimpin baru di Jakarta.
Kedua, jumlah responden yang mantap dengan pilihannya jauh berbeda antara kedua paslon, yaitu pemilih Ahok-Djarot hanya 58,17% yang mantap dengan pilihannya sedangkan pemilih Anies-Sandi yang mantap dengan pilihannya sebanyak 82,1%.
Banyaknya pemilih Ahok yang tidak mantap dengan pilihannya kemungkinan karena kasus hukum yang masih menjerat Ahok. Figur Ahok yang kerap menuai kontroversi juga dinilai menjadi penyebab banyaknya calon pemilih yang belum mantap.
Sedangkan banyaknya pemilih Anies-Sandi yang sudah mantap dengan pilihannya dapat terjadi karena pemilihnya banyak yang menginginkan gubernur baru karena tidak puas dengan gubernur saat ini, dan juga program-program yang ditawarkan Anies-Sandi seperti di antaranya OK OCE dan KJP Plus dianggap dapat menjadi solusi permasalahan di Jakarta.
Survei Jajak Pendapat Masyarakat Jakarta Terkait Pilihan Kepala Daerah pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua yang dilakukan mulai 4 s/d 11 April 201, dengan mengambil sample / responden sebanyak 1.421 dari Masyarakat Jakarta yang memiliki Hak pilih pada pilkada DKI Jakarta putaran Ke dua nanti , sample dipilih secara random di 5 Kota Madya dan 1 Kabupaten di Jakarta dengan menggunakan teknik multistage random sampling.mengunakan margin of error +/- 2,6 % dan tingkat kepercayaan 95%.(tim detak.com)