Jakarta– Detakpos-Aacara puncak Grand Final Puteri Indonesia 2020 akan diselenggarakan pada 6 Maret 2020.
Para finalis terlebih dahulu melewati beberapa tahapan penyisihan. Antara lain penjurian Gaun Malam, Puteri Berbakat dan Modifikasi Pakaian Kedaerahan, yang sudah selesai pada Jumat malam, 28 Februari 2020.
Melalui modifikasi pakaian kedaerahan yang ditampilkan para finalis, menandakan bahwa ajang ini sangat kental spirit kebangsaannya.
Dari sinilah bisa melihat betapa kekayaan Indonesia, khususnya di bidang tekstil dan pakaian, sangat luar biasa. “Jika bukan kita yang menghargai, siapa lagi,” tandas Bamsoet, salah seorang dewan juri.
Kehadiran ajang Puteri Indonesia 2020 juga bisa menjadi sarana meningkatkan kualitas persamaan gender. Tanpa perlu meninggalkan kodratnya sebagai perempuan maupun kelak jika sudah menjadi seorang ibu.
“Ajang Puteri Indonesia tak semata mencari perempuan Indonesia yang cantik parasnya, namun juga cantik hati, perilaku, pemikiran, dan yang terpenting sikap kebangsaannya. Mengingat bangsa yang maju, dimulai dari perempuan yang cerdas dan tangguh. Karena membangun sebuah bangsa, haruslah dimulai dari membangun perempuannya, yang kelak akan menjadi seorang Ibu sekaligus tiang yang memperkokoh keluarga,” pungkas Bamsoet sebagai salah satu juri.
Selain Bamsoet, para tokoh lainnya juga turut menjadi Dewan Juri. Antara lain Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gusti Ayu Bintang, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Tohir, Komisaris Utama PT Garuda Indonesia Triawan Munaf, Ketua Bidang Organisasi Yayasan Puteri Indonesia Kusuma Dewi, Puteri Indonesia 2018 sekaligus Top 20 Miss Universe 2018 Sonia Fergina, dan Miss Universe 2015 Pia Alonzo Wurtzbach.