UPNV: Bojonegoro Masuk “Geoheritage Petroleum” Pertama di Indonesia

Bojonegoro Detakpos – Ketua Pusat Studi Mineral dan Energi Universitas Pembangunan Negeri “Veteran” (UPNV) Yogyakarta, Dr. Djoko Susilo mengatakan Bojonegoro akan masuk “geoheritage petroleum” pertama di Indonesia yang akan bermanfaatkan untuk studi serta pariwisata.

“Bojonegoro akan menjadi geoheritage petroleum eko sistem pertama di Indonesia,” kata dia ketika sosialisasi cagar alam geologi dan geopark (taman bumi) Bojonegoro di Kecamatan Gondang, Rabu (6/9/2017).

Sama dengan geoheritage gunung berapi di Yogyakarta, lanjut dia, setelah dikembangkan menjadi kawasan objek wisata mampu meningkatkan pendapatan masyarakat.

Oleh karena itu, ia meminta pemerintah kabupaten (pemkab) dan DPRD mendukung pengembangan geoheritage petroleum eko sistem yang ada di Bojonegoro, dengan membangun infrastruktur agar memudahkan masyarakat datang ke lokasi yang masuk geoheritage petroleum.

“Pengembangan infrastruktur juga akan mendukung pengembangan Bojonegoro menjadi geopark (taman bumi),” ucapnya menegaskan.

Hal senada disampaikan Tim Peneliti UPNV Yogyakarta, Dr. Jatmika Setiawan, geoheritage eko sistem di Bojonegoro akan menjadi pusat studi mahasiswa perminyakan tidak hanya Nasional, tetapi juga Internasional.

“Semua perguruan tinggi yang terkait perminyakan akan belajar di Bojonegoro untuk melihat secara langsung geoheritage eko sistem,” kata dia menegaskan.

Di Bojonegoro, menurut dia, pengunjung bisa melihat secara langsung petroleum eko sistem yang bisa dilihat secara langsung di permukaan, antara lain, di situs Kedungamor, Kecamatan Temayang.

Padahal di berbagai tempat di dunia untuk melihat petroleum eko sistem harus melakukan pengeboran sedalam 3 kilometer.”Pengembangan petroleum eko sistem menjadi kawasan objek wisata juga akan meningkatkan pendapatan masyarakat seperti geoheritage di Yogyakarta,” kata dia menegaskan.

Sesuai usulan UNPV ada 19 geosite yang diusulkan masuk cagar alam geologi dan geopark Bojonegoro kepada Badan Geologi Nasional, selain situs Kedungamor, juga penambangan minyak Wonocolo, Kecamatan Kedewan, Gunung Watu, Watu Gandul, Banyu Kuning, di Kecamatan Gondang, juga sejumlah geosite lainnya.

“Penetapan Bojonegoro masuk kawasan cagar alam geologi dan geopark oleh Menteri ESDM hanya tinggal menunggu usulan Gubernur Jawa Timur,” kata Jatmika menjelaskan.

Hadir dalam sosialisasi Asisten II Pemkab Setyo Yuliono, Kepala Bidang ESDM Darmawan, jajaran Perhutani Bojonegoro, dan kelompok sadar wisata (pokdarwis) di masing-masing geosite.

Pada kesempatan itu Tim UPNV membagikan banner juga tulisan kepada berbagai pihak termasuk kepada pokdarwis yang berisi sejarah geologi untuk di pasang di lokasi geosite.  (*/d1/detakpos)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *