Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Indonesia pada 12 Oktober 2025

JAKARTA – Detakpos.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menghimpun laporan kejadian bencana pada Sabtu (11/10) hingga Minggu (12/10) pukul 07.00 WIB. BNPB mencatat dua kejadian baru dan empat pembaruan kejadian bencana.

Hujan deras yang terjadi di kawasan Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatra Utara, pada Jumat (10/10/2025) memicu luapan air Sungai Sikkam. Luapan tersebut menyebabkan banjir di Kelurahan Serbelawan, Kecamatan Dolok Batu Nanggar.

Tinggi muka air pada saat kejadian dilaporkan mencapai 150 sentimeter. Sebanyak 120 unit rumah terdampak. BPBD Kabupaten Simalungun segera berkoordinasi dengan pemerintah kecamatan setempat untuk melakukan upaya penanganan darurat kepada warga yang perlu dievakuasi. Hingga Sabtu (11/10), banjir dilaporkan berangsur surut.

Banjir juga terjadi di Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah. Hujan deras yang terjadi pada Kamis (9/10) pukul 15.35 WIT memicu terjadinya banjir di dua distrik, yakni Distrik Nabire Barat dan Distrik Yaur. Sebanyak 380 KK terdampak. Lima unit rumah dilaporkan mengalami rusak sedang. Selain itu, dua fasilitas ibadah dan satu fasilitas pendidikan juga terdampak.

BPBD Kabupaten Nabire melakukan koordinasi dengan pemerintah distrik setempat untuk melakukan pemantauan kejadian banjir. Hingga Sabtu (11/10), banjir dilaporkan masih menggenangi distrik terdampak.

BNPB juga melakukan pembaruan terhadap beberapa kejadian bencana di Tanah Air. Kejadian pertama yakni angin kencang yang terjadi pada Selasa (7/10) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Kejadian tersebut mengakibatkan sepuluh rumah rusak ringan dan dua rumah lainnya rusak sedang. BPBD Kabupaten Bogor segera melakukan penanganan darurat dengan melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat.

Hingga Sabtu (11/10), pembersihan puing-puing atap dan tembok rumah yang rusak masih dilakukan oleh warga setempat, dibantu tim gabungan yang terdiri dari TRC BPBD Kabupaten Bogor, Damkar Kabupaten Bogor, Satpol PP, serta DLH Kabupaten Bogor.

Sementara itu, proses identifikasi korban robohnya Mushala Pondok Pesantren Al-Khozini, Kabupaten Sidoarjo, masih dilakukan. Hingga Sabtu (10/10), pukul 22.30 WIB, Disaster Victim Identification Team atau Tim DVI berhasil mengidentifikasi sebanyak 51 jenazah. Selain itu, tiga dari tujuh body parts yang ditemukan juga sudah berhasil teridentifikasi. Tiga body parts tersebut merupakan bagian dari 51 jenazah yang telah teridentifikasi.

Hingga saat ini, korban selamat yang masih menjalani rawat inap sebanyak dua orang. Satu orang dirawat di RSUD RT Notopuro Sidoarjo, sementara satu orang lainnya masih dirawat di RSUD Dr. Soetomo Surabaya.

Siaga Hujan Ringan Hingga Lebat

Pada awal Oktober, sebagian wilayah Indonesia mulai bertransisi dari musim kemarau menuju musim hujan, yang ditandai dengan meningkatnya curah hujan di berbagai daerah. Pertumbuhan awan hujan yang cukup signifikan ini dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem.

Pada periode 13–16 Oktober 2025, BMKG memprediksi cuaca di Indonesia umumnya didominasi oleh kondisi hujan ringan hingga hujan lebat. Perlu diwaspadai adanya peningkatan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatra Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Bengkulu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua Pegunungan, Papua, dan Papua Selatan.

Menghadapi pergantian musim dan potensi cuaca ekstrem, BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang dapat terjadi sewaktu-waktu. Saat beraktivitas di luar ruangan, hindari pohon, papan reklame, dan bangunan yang rapuh apabila hujan disertai angin kencang.

Bagi warga yang tinggal di daerah perbukitan, lereng tebing, dan kaki gunung, perlu mewaspadai hujan lebat yang terjadi lebih dari satu jam karena dapat memicu banjir dan longsor. Segera lakukan evakuasi mandiri bila kondisi tersebut terjadi.

Sementara kepada pemerintah daerah, khususnya BPBD, BNPB mengingatkan agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi kapan saja.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *