Perkembangan Situasi dan Penanganan Bencana di Tanah Air Tanggal 8 November 2025

JAKARTA – Detakpos.com – BNPB mencatat berbagai peristiwa bencana yang dilaporkan hingga Sabtu (8/11) pukul 07.00 WIB.

Kejadian pertama, angin puting beliung melanda wilayah Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara. Peristiwa ini terjadi dengan durasi 15-20 menit pada Jumat (7/11) pukul 02.00 WITA.

Adapun lokasi terdampak yakni di Desa Rainis, Kecamatan Rainis. Dilaporkan sebanyak 18 KK terdampak dan kerusakan terjadi pada 18 unit rumah warga dengan kerusakan yang didominasi pada bagian atap dan dinding.

Kondisi terkini BPBD Kabupaten Talaud bersama tim gabungan berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat untuk melakukan upaya penanganan dilokasi kejadian.

Beralih ke wilayah Maluku Utara, cuaca ekstrem terjadi di Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Jumat (7/11) pukul 05.45 WITA.

Dipicu oleh intensitas hujan sedang hingga lebat disertai oleh angin kencang yang melanda tujuh desa yang berada di dua kecamatan hingga menyebabkan rumah warga mengalami kerusakan.

Lokasi terdampak berada Desa Korago, Kecamatan Morotai Utara dan enam desa yang berada di Kecamatan Morotai Jaya yaitu Desa Loleo Pangeo, Aru Pangeo, Cendana, Sopi, Sopi Majiko dan Titi Gogoli.

Dilaporkan sebanyak 87 kepala keluarga (KK) terdampak akibat kejadian ini dan tiga kepala keluarga mengungsi di rumah kerabat, sementara untuk kerugian materil tercatat 82 rumah rusak ringan, tiga rumah rusak sedang, tiga rumah rusak berat dan satu kantor camat terdampak.

BPBD Kabupaten Pulau Morotai melakukan koordinasi dan menuju lokasi terdampak untuk melakukan upaya penanganan darurat.

Selain angin kencang, banjir rob juga dilaporkan terjadi di Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Peristiwa ini terjadi pada Jumat (7/11) pukul 18.30 WIB.

Dilaporkan wilayah terdampak berada di Desa Pekon Way Nipah Kecamatan Pematang Sawa dan Kelurahan Pasar Madang Kecamatan kota Agung, berdasarkan data yang diterima sebanyak 134 KK terdampak dan 64 jiwa mengungsi akibat peristiwa ini.

Untuk kerugian materil tercatat 115 rumah warga terdampak, enam rumah rusak berat dan 13 rumah rusak ringan.

BPBD Kabupaten Tanggamus melakukan asesmen dan koordinasi dengan pemerintah setempat untuk upaya penanganan darurat terhadap warga terdampak.

Menyikapi bencana yang terjadi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah untuk tetap menjaga kesiapsiagaan dan kewaspadaan. Kesiapsiagaan ini diperlukan warga untuk menyikapi tidak hanya ancaman potensi risiko bahaya hidrometeorologi basah tetapi juga hidrometeorologi kering. Bagi warga yang tinggal di daerah bantaran sungai diminta selalu memantau ketinggian air secara berkala. Jika terjadi hujan berintensitas tinggi dalam durasi lama, warga disarankan melakukan evakuasi mandiri, mengetahui jalur evakuasi, dan memperbarui informasi cuaca dari lembaga resmi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *