Bojonegoro – Detakpos – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan Persibo tidak bisa memperoleh alokasi APBD dalam melakoni laga di Liga Nusantara karena sudah masuk klub profesional.
“Ya, jelas tidak bisa, sebab alokasi anggaran di dalam APBD untuk pembinaan olahraga amatir. Sedangkan Persibo sudah masuk klub profesional,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Pemkab Bojonegoro Sahari, di Bojonegoro, Selasa (10/01/2017).
Menurut dia, alokasi anggaran di dalam APBD hanya untuk pembinaan semua olahraga di lembaga pendidikan, mulai SD, sampai SLTA.
Itupun disdik dalam melakukan pembinaan tidak secara langsung, tetapi menggelar kejuaraan bersama yaitu kejuaran pelajar mulai tingkat kabupaten, provinsi sampai nasional.
“Pembinaannya hanya menangani kejuaran semua olahraga antarpelajar. Kalau ada atlet pelajar yang menjuarai salah satu cabang olahraga di kabupaten maka untuk kejuaraan selanjut di provinsi menjadi tanggung jawab disdik,” katanya menegaskan.
Lebih lanjut ia menjelaskan ada perbedaan yang mendasar dalam olahraga amatir dan olahraga profesional.
Di dalam olahraga amatir difokuskan untuk mengejar prestasi, sedangkan di olahraga profesional fokusnya adalah pendapatan.”Ya pendapatan bisa diperoleh dari menjual karcis, juga dari lainnya,” tandasnya.
Oleh karena itu, menurut dia, Manajemen Persibo harus mampu membiayai sendiri dalam menjalani laga di Liga Nusantara.
Menjawab pertanyaan kemungkian KONI bisa membiayai, ia tidak bisa menjelaskan karena bukan bidangnya.
Tapi, lanjut dia, di KONI cabang olahraga sepakbola ditangani PSSI, sehingga kewenangannya ada di PSSI.
Dari keterangan yang diperoleh PSSI memutuskan klub yang tampil dalam Liga Nusantara yaitu Persibo Bojonegoro, Arema Indonesia, Persipasi Bekasi, Persema Malang, Lampung FC, dan Persewangi Banyuwangi. (ag/detakpos)