Bakso Bakar Malang Yang Men

Malang – Detakpos – Menikmati bakso bisa diperoleh dimana saja di berbagai daerah di Tanah Air, bahkan diam di rumahpun acapkali penjaja bakso lewat dengan rombongnya.

Tetapi menikmati bakso bakar yang bisa membuat cetar di lidah bukan mudah diperoleh, sebab tidak semua pedagang kuliner bakso menghidangkan menu bakso bakar.

“Pak Man (Suparman) mulai membuat menu bakso bakar sejak 1991,” kata salah seorang karyawan bakso bakar di Jalan Diponegoro Malang, Jawa Timur, Djaka (43), Minggu (28/01/2017).

Namun, menurut dia, juragannya Suparman itu sudah berdagang bakso di Malang dan sekitarnya sejak 1965.

Pada awalnya berjualan yaitu bakso biasa, sebagaimana ciri khas bakso Malang, selalu dilengkapi dengan tahu, selain pentol, kuah dengan bihun.

Dengan ditemani satu karyawan lainnya, ia membakar bakso bakar yang “disunduk” mirip satai dengan jumlah 10 bakso dan sesekali dicelupkan kedalam kecap, sebelum akhirnya dibakar di bara api.

Sebagaimana dijelaskan Djaka, menu bakso bakar untuk pentol bakso juga yang disantap biasa kalau ada konsumen memesan bakso biasa.

Hanya saja, pentol bakso yang dikemudian disunduk dengan bambu panjang itu disesuaikan dengan pemesannya.

“Ya, untuk memudahkan pemesan,” ucapnya.

Bagi pemesan bakso bakar tidak bisa diam hanya duduk di tempat, ia harus aktif mendatangi bagian bakar dan pengatur kuah yang lokasinya di depan.

Bagi pekerja yang melayani setelah bakso bakar selesai dibakar kemudian sambil membawa mangkok berteriak keras-keras sambil menyebut 10 bakso bakar pedas, sedang atau tidak pedas. Nah, pemesan ganti berteriak sayaaaa……yang pesan 10 bakso bakar pedas.

Begitulah gambaran hiruk pikuk makan di warung Suparman di tepi jalan raya di Kota Malang, yang selalu berjubel dengan pembeli baik pagi, siang dan malam hari.”Kami mampu menghabiskan daging sapi rata-rata 50 kilogram per harinya,” ucap salah seorang karyawan lainnya.

Di warung setempat sistem pembelian berdasarkan jumlah pentol bakso yang dipesan sesuai tarif yang tertera di warung setempat yaitu 10 pentol bakso Rp30.000 dan 15 pentol bakso Rp45.000.”Harga 10 pentol bakso dan 15 pentol bakso ndak ada bedanya. Itu hanya siasat pedagang biar kelihatan kreatif,” ucap seorang pembeli Siti sambil tersenyum.

Meskipun hanya bakso, dengan dibakar maka tidak ada salahnya kalau ada mencoba menu bakso bakar di Malang, yang dijual di sejumlah lokasi, salah satunya di warung Suparman yang selalu dipenuhi pembeli dari berbagai kalangan setiap harinya.

Sekali anda datang dan mencoba bakso bakar, dijamin rasanya men “cetar” di lidah dan akan ketagihan untuk datang mencoba lagi. (tim detakpos) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *