Gunung Salak Tidak Meletus, Tetap Normal dan Aman

SukabumiDetakpos – BNPB mengklarifikasi semula beredar isu sehari lalu Gunung Salak meletus yang mengakibatkan pesawat tidak dapat “take off dan landing” di Bandara Internasional Soekarno Hatta, tidak benar.

“Informasi ini menyebar bermula dari adanya VAAC Darwin (Volcanic Ash Advisory Centre) yang menyatakan Gunung Salak meletus berdasarkan pantauan satelit Himawari sehingga akan menggangu penerbangan pesawat terbang,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho, Kamis (11/10).

Namun, kata dia, VAAC Darwin telah mengkoreksi hal itu bahwa tidak ada sebaran abu vulkanik dari daerah di sekitar Gunung Salak dan penerbangan aman.

PVMBG juga telah memberikan tanggapan terkait meletusnya Gunung Salak pada 10/10/2018. Gunung Salak yang berada di Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat, berdasarkan pantauan visual, instrumentasi dan observasi lapangan, menunjukkan tidak ada aktivitas vulkanik yang menunjukkan adalah letusan.

Dari gempa vulkanik dangkal, gempa teknonik lokal dan gempa tektonik jauh menunjukkan tidak ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Salak.

Menurut dia, hasil observasi lapangan yang dilakukan secara langsung oleh pengamat Gunung Salak hingga 10/10/2018 pukul 20:00 WIB tidak teramati adanya jatuhan/hujan abu vulkanik.

Tidak terdengar suara dentuman baik di wilayah puncak Gunung Salak maupun di sekitar lerengnya seperti di wilayah Taman Nasional Cidahu.

Status Gunung Salak masih Normal (Level I).

“Tidak ada letusan dari Gunung Salak. Gunung Salak aman.

Gunungapi jika akan meletus pasti akan mengeluarkan tanda-tandanya sebelumnya. Tidak tiba-tiba meletus,” ucapnya menjelaskan.

Ia menambahkan alam akan memberikan peringatan lebih dahulu kepada manusia yang kemudian dapat ditangkap indikasinya berdasarkan pengamatan visual, instrumentasi dan observasi di lapangan.

Masyarakat dapat memantau aktivitas gunung api melalui https://magma.vsi.esdm.go.id.

Tidak seperti gempabumi yang terjadi tiba-tiba. Terjadinya sudden on set.

Tidak ada tanda-tanda tapi langsung terjadi gempa sehingga seringkali masyarakat tidak siap. Memang gempabumi tidak dapat diprediksi secara pasti, tetapi letusan gunungapi dapat diprediksi.

Dari 127 gunung api di Indonesia, saat ini ada 1 gunungapi status Awas (level IV) yaitu Gunung Sinabung, 2 gunungapi status Siaga (level III) yaitu Gunung Soputan dan Gunung Agung, dan 18 gunungapi status Waspada (Level II). Sisanya status Normal (Level I).

“Jadi masyarakat dihimbau tetap tenang. PVMBG pasti akan memberikan informasi kepada masyarakat, BNPB dan BPBD jika ada peningkatan status gunung api. Masyarakat tidak usah takut.” ucapnya. (*/d1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *