Bojonegoro – Detakpos – Waduk Pacal di Bojonegoro, Jawa Timur, masih belum memperoleh tambahan air, disebabkan hujan yang turun di daerah tangkapan airnya yang masuk ke waduk melalui aliran sungai masih langka.
Petugas Waduk Pacal dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo di Solo Bambang Irawan, kepada detakpos di Bojonegoro, Senin (16/12), menjelaskan ketinggan air pada papan duga di Waduk Pacal sampai sekarang ini belum ada kenaikkan.
Sesuai data ketinggian air papa papan duga mencapai 105,00 meter dengan perkiraan debit 870 meter kubik. “Hujan sudah turun beberapa kali tapi belum ada tambahan air yang masuk ke waduk” ucapnya.
Menurut dia, air waduk tidak dikeluarkan sejak tujuh bulan lalu. Dengan demikian pintu pengeluaran ditutup.
Ia mengakui musim hujan tahun ini mundur. Namun, ia optimistis Waduk Pacal bisa memperoleh air hujan maksimal.
“Seperti tahun lalu pada musim hujan Waduk Pacal bisa penuh menampung air hujan, selama tiga bulan,” katanya menjelaskan.
Data di kantor Dinas Pengairan menyebutkan Waduk Pacal memiliki daerah irigasi pertanian seluas 16.624 hektare di sejumlah desa di Kecamatan Sukosewu, Balen, Kapas, Sumberrejo, Kepohbaru, dan Baureno. Pada awal dibangun Belanda pada 1933, Waduk Pacal mampu menampung air mencapai 42 juta meter kubik.
Namun, sekarang daya tampungnya menurun hanya bisa menampung sekitar 23 juta meter kubik, disebabkan sedimen yang masuk waduk mencapai 15 ribu meter kubik per tahun, yang dipengaruhi rusaknya daerah tangkapan air dan rusaknya bangunan pelimpas. (*)
Penawarta: Agus S
Editor: Redaksi