Belitung – Detakpos – Pemerintah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur menetapkan masa masa tanggap darurat bencana banjir selama 14 hari pada15-28 Juli 2017.
Masa tanggap darurat ini ditetapkan baik di Provinsi Babel melalui surat keputusan Gubernur maupun Kabupaten Belitung dan Kabupaten Belitung Timur melalui keputusan bupati.
“Percepatan penangan darurat banjir perlu dilakukan agar masyarakat dapat kembali beraktivitas normal. Posko tanggap darurat agar segera diaktivasi.” kata Kepala BNPB, Willem Rampangilei ketika memimpin rapat koordinasi penanggulangan banjir.
Pada rapat itu, ia didampingi Wakil Gubernur Babel, Bupati Belitung, Bupati Balitung Timur, pimpinan BNPB dan perwakilan Kementerian/Lembaga, pimpinan SKPD dan lainnya.
Mengingat dua kabupaten yang terlanda banjir, apalagi Bangka Belitung belum memiliki BPBD maka Gubernur Babel dapat menetapkan tanggap darurat untuk memudahkan koordinasi, komando dan pelaksanaan percepatan tanggap darurat. Struktur organisasi pos komando tanggap darurat juga harus segera ditetapkan.
Dengan adanya penetapan masa tanggap darurat maka dapat kemudahan akses dalam pengerahan personil, sumber daya, keuangan dan lainnya sesuai peraturan yang ada sehingga operasi tanggap darurat dapat dilakukan cepat.
Willem menambahkan, “BNPB akan mengkoordinasikan potensi nasional untuk membantu pemda. Jangan merasa sendirian mengatasi bencana ini. BNPB akan terus mendampingi pemda. Belum adanya BPBD di Belitung Timur memang menyulitkan penanganan.
Apalagi nanti saat pancabencana, pendanaan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi akan sulit disalurkan. Ini menjadi pembelajaran pentingnya BPBD dibentuk di daerah. Begitu juga BPBD Belitung yang digabung dengan organisasi lain maka akan menyulitkan.
Itulah pentingnya membentuk BPBD karena UU Nomor 24/2007 tentang Penanggulangan Bencana mengamanatkan demikian. Daerah-daerah di Babel itu rawan bencana. Ancaman meningkat, kerentanan juga makin meningkat tetapi kapasitas masih rendah. Akhirnya risikonya tinggi.”
“BNPB akan bantu Pemda. Dua helikopter kita gerakkan kesini untuk menjangkau daerah yang sulit diakses. BNPB juga memberikan bantuan dana siap pakai ke BPBD Provinsi Babel. Bantuan logistik juga kita salurkan. Kami akan terus mendampingi pemda disini.
Kendala cuaca buruk dapat menghambat penanganan darurat. BMKG diharapkan dapat memberikan informasi cuaca terkini di posko. Bagaimana prediksi ke depan. Jika terjadi hujan dan cuaca buruk bagaimana rencana kontinjensi dan operasinya? Ini harus kita siapkan bersama” tambah Willem.
Hingga saat ini ribuan masyarakat masih mengungsi. Di Belitung Timur terdapat 355 KK atau 3.737 jiwa mengungsi tersebar di 21 titik pengungsian. Jumlah ini dapat bertambah karena belum semua terdata. Jembatan dan jalan yang rusak belum dapat dilalui kendaraan.
“Pagi ini (Selasa, 18/7/2017) hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah di Pulau Belitung. Kondisi demikian menyebabkan penanganan darurat terhambat dan akses menuju lokasi yang terendam banjir juga makin tidak mudah,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho. (tim detakpos)