Penggerak Aksi Cor Kaki Harus Tanggung Jawab Kematian Patmi

Jakarta, detakpos  – Aktivis penggerak aksi demonstrasi cor kaki di Istana Negara harus bertanggung jawab atas insiden kematian  Patmi (45),  asal Desa Larangan, Kecamatan Tambakromo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, yang meninggal,  Selasa 21 Maret 2017, Pukul 02.55 dini hari.
Almarhunah adalah salah satu peserta aksi demonstrasi cor kaki di depan Istana Negara yang menolak keberadaan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang.
Pengamat Juni Thamrin mengatakan, aktivis  Gunretno dan Joko Prianto harus bertanggung jawab atas kematian seorang peserta demo sksi cor kaki.
“Sebagai orang yang paling bertanggung jawab, terutama Gunretno dan Joko Prianto  dharus bertanggung jawab secara hukum,” papar Juni Thamrin dalam rilus yang diterima, Selasa (21/3).
Menurut dia, sejak awal sudah diingatkan dari hari pertama, jangan korbankan perempuan dalam aksi demo cor kaki.
Bahkan tetangga mereka dari Pati sudah melaporkan ke Mabes Polri, khususnya unit Perempuan dan anak. “Jangankan demo cor kaki yang menjemur diri di depan Istana Negara, para jamaah haji saja harus memperhatikan kesehatannya. Apalagi yang mempunyai penyakit kronis sebelumnya,” tutur Thamrin.

Bahkan hal yang menyedihkan lagi, lanjut dia,  korban tidak mengerti apa yang sedang dituntut dan diprotes di depan Istana Negara.
Karena pada kenyataannya Pabrik Semen Rembang sama sekali tidak berlokasi di Pati seperti yang mereka tuntut.

“Gunretno dan Joko Prianto harus bertanggung jawab secara hukum, jangan jadi kan perempuan tameng untuk meraih aksi mereka.
“Pihak keluarga juga dapat menuntut pelaksana demo ini,” ungkap Juni Thamrin.
 Karena ini termasuk dalam ranah hukum, maka polisi seharusnya segera mengambil alih masalah ini. Dan untuk menyakinkan publik atas penyebab kematian itu perlu segera dibuatkan visum atas penyebab kematiannya.
Juni Thamrin mengatakan,  ini pelajaran penting dari kejadian ini.
“Jangan jadikan perempuan,  anak dalam konflik sosial apalagi menjadi tameng utama, ” pungkas Juni Thamrin.(tim detakpos).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *