Bojonegoro – Detakpos – Arkeolog Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro, Jawa Timur, Nunung Dianawati mengatakan batu nisan dengan tulisan bahasa Jawa, yang banyak ditemukan di Dusun Sundulan, Kecamatan Soko, Tuban, masuk benda cagar budaya.
“Batu nisan di Soko, Tuban itu sama dengan batu nisan yang banyak ditemukan di Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, Bojonegoro, keduanya sama-sama bahanya batu kapur,” kata dia di Bojonegoro, Minggu (5/11).
Hanya saja, lanjut dia, batu nisan yang banyak ditemukan di makam di Desa Cangaan, Kecamatan Kanor, tulisannya dalam Bahasa Arab. “Makam di Cangaan sekitar tahun 1800,” ucapnya.
Meski demikian bantu nisannya ada kesamaan berbahan batu kapur, tetapi hurufnya yang di Cangaan Bahasa Arab, sedangkan di Soko, Tuban, Bahasa Jawa.
“Mereka dulu pedagang atau penyebar Agama Islam dari Jawa Tengah, sehingga mereka merupakan tokoh di desa setempat,” kata dia menjelaskan.
Dari data yang ada , batu nisan di Soko, Tuban, terdapat tulisan angka 1782, namun menurut Nunung, untuk kepastiannya membutuhkan penelitian yang lebih mendalam.
Yang jelas, masih menurut Nunung, Soko, Tuban dan Cangaan, Kanor, Bojonegoro, termasuk daerah yang dilalui Bengawan Solo.
Di zaman dulu, lanjut dia, sungai terpanjang di Jawa itu, bisa menjadi jalur banyak hal, muai perdagangan, penyebaran agama Hindu, Budha sampai Islam.
“Bengawan Solo merupakan saksi peradaban zaman geologi, pra sejarah sampai sekarang,” ucapnya.
Seorang warga Desa Soko, Kecamatan Soko, Tuban Abdul Fatah menambahkan masyarakat di sekitar lokasi batu nisan yang terdapat tulisan Jawa meyakini bahwa makam yang ada di tengah merupakan makam seorang putri yang biasa dipanggil Buyut Ayu.
“Besar kemungkinan dulu makam seorang putri dari Zaman Kerajaan Mataram,” kata dia menjelaskan.(*/d1/detakpos)