BPBD Bojonegoro Dorong Pokja Desa Tangguh Bencana

Pewarta: Hadi

BojonegoroDetakpos –  Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur,  mendorong kelompok kerja (Pokja) Desa Tangguh Bencana (Destana) untuk mandiri yang menjadi program BNPB sebagai usaha penanggulangan bencana di tingkat desa.

“Program BNPB ada empat desa yang memperoleh program desa tangguh bencana karena lokasinya menjadi langganan banjir Bengawan Solo,” kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Kamis (9/11).

Program itu, lanjut dia, sudah berjalan sejak sepekan lalu, berupa pemberian pelatihan dalam menghadapi bencana juga materi yang lainnya.

“Program BNPB itu juga akan dikembangkan ke desa lainnya yang menjadi langganan banjir,” kata dia menjelaskan.

Kasi Pra Kebencanaan BPBD Bojonegoro Eko Susanto, menyebutkan desa yang memperoleh program pengembangan tangguh bencana yaitu Desa Mojo, Kecamatan Kalitidu, Desa Bogo Kecamatan Kapas, Desa Gedungarum Kecamatan Kanor dan Desa Pucangarum Kecamatan Baureno.

Menurut dia, program ini tidak berdiri sendiri melainkan penguatan dan pengembangan dari program pemberdayaan di desa yang sudah dilaksanakan oleh kementerian dan lembaga lain.

Destana, lanjut dia, merupakan kepanjangan BPBD sebelum, saat dan setelah terjadinya bencana.

“Sedangkan masyarakat sebagai pelaku langsung yang akan merespon bencana di sekitarnya.

“Tujuan utama untuk mengurangi risiko korban korban jiwa, kerugian harta benda,” ucapnya.

Lebih lanjut ia menjelaskan pada dasarnya destana adalah desa yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi ancaman bencana.

Sehingga setelah dibentuk harus ada Perdes dan ada anggaran khusus dari desa untuk operasional kebencanaan di Pokja destana.

“Intinya harus mandiri, selain mengandalkan dana dari APBDes juga harus mencari anggaran dari CSR perusahaan untuk operasional kebencanaan,” ucapnya menambahkan. (*/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *