Bojonegoro – Detakpos – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi, Jawa Timur, menyatakan ketinggian air Bengawan Solo di Ndungus, naik dengan ketinggian air 7,00 meter (siaga kuning), Jumat (17/11) pukul 06.00 WIB.
“Ketinggian air di Ngawi naik dipengaruhi meningkatnya debit air Bengawan Madiun,” kata Petugas UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Ngawi Andik.
Enam jam sebelumnya, kata dia, ketinggian air di Ndungus, Ngawi, juga sudah tinggi mencapai 6,60 meter dan tiga jam kemudian naik menjadi 6,80 meter.
“Air di Bengawan Solo Ngawi berjalan lambat, tetapi air dari Bengawan Madiun arusnya deras,” ujarnya.
Meski demikian ketinggian air Bengawan Solo di daerah hilir, masih jauh di bawah siaga banjir, meskipun hujan lokal mengakibatkan banjir bandang di sejumlah desa di Kecamatan Sekar dan Dander.
Sesuai laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro menyebutkan pemerintah kabupaten (pemkab) memberlakukan siaga bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang sejak 15 November-30 November.
Pertimbangannya, kata Kasi Logistik dan Kedaruratan BPBD MZ. Budi Mulyono, di awal musim hujan rawan terjadi banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang.
“Kalau memang dalam kurun waktu siaga bencana terjadi bencana yang luar biasa status akan ditingkatkan menjadi siaga darurat bencana,” ucapnya menegaskan. (*/d1/detakpos)