Kota Depok – Detakpos – Kementerian Sosial siap memberikan pelayanan dukungan psikososial (LDP) bagi korban penyanderaan yang dilakukan kelompok bersenjata di Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
“Kami sudah mengirimkan tim layanan dukungan psikososial ke Mimika. Saat ini sedang melakukan koordinasi dengan dinas sosial Mimika dan instansi terkait untuk melakukan asessment kepada korban yang telah berhasil dibebaskan,” kata Khofifah disela-sela penyaluran Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan di Kota Depok, Jawa Barat, Sabtu (18/11).
Ia mengatakan bahwa layanan dukungan psikososial yang diberikan berupa terapi psikososial, pelayanan konseling, dan psikoedukasi kepada korban yang mengalami trauma.
Pendampingan psikososial tersebut diberikan terutama kepada kelompok rentan seperti lansia, anak-anak, difabel, dan ibu hamil.
“Masing-masing membutuhkan cara penanganan yang berbeda, sesuai hasil asessment ,” ujarnya.
Dilaporkan, sedikitnya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata sejak Kamis (09/11) lalu.
Aksi pengisolasian warga dua kampung di Mimika ini terjadi setelah tiga pekan lalu seorang anggota Brimob tewas ditembak oleh kelompok bersenjata di Timika, Papua. Dia tewas saat terlibat pengejaran kelompok tersebut. (*/d1/detakpos)