Jakarta, detakpos – Detakpos- Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, salah satu sisi kepemimpinan Presiden ke 4, KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang menjadi warisan bagi bangsa Indonesia sampai sekarang adalah kemampuannya dalam mengayomi seluruh lapisan masyarakat.
“Gus Dur hadir mampu melihat hubungan manusia dan bangsa ini secara utuh,” ujar Luhut pada acara diskusi ‘Sekolah Kepemimpinan Gus Dur’ di Kantor DPP PKB, Jakarta Minggu 26 Maret 2017.
Gus Dur tidak meningalkan warisan harta benda yang banyak. Bahkan dia termasuk sosok Presiden yang hidupnya paling sederhana.
Luhut melihat sendiri kalau dia mempunyai sesuatu pasti langsung dibagi-bagikan kepada yang lain.
“Beliau betul-betul bisa melaksanakan Islam sebagi penegak ke-Indonesiaan dan Islam sebagai rahmatan lil’alamin,’’ kata Luhut.
Luhut menilai, “Gus Dur adalah satu-satunya Presiden yang paling miskin di dunia,” papar Luhut.
Dia dikenang karena selama hidupnya banyak membantu menyelamatkan orang- orang teraniaya, tanpa melihat warna baju, suku dan agama.” Itulah Gus Dur,” terang Luhut.
Kalau masih mengkotak-kotakkan diri, dan ingin mementingkan golongannya sendiri, ” Jangan mengaku murid Gus Dur,” kata Luhut.
Di tempat sama, Muhaimin Iskandar, ketua umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mengatakan, banyak hal yang bisa dijadikan teladan kepemimpinan Gus Dur. Salah satu di antaranya adalah menjadikan ajaran tauhid (agama) sebagai laku politik,
“Ada beberapa ciri kepemimpinan Gus Dur. Hal itu adalalah berlandaskan tauhid (Ketuhanan), kerakyatan, dan kemanusian. Dalam hal ini jelas Gus dur tidak memisahlan agama dengan politik. Agama malah menjadi rambu sekaligus pemandu langkah politik,’’ kata Muhaimin
Menurut Muhaimin, ciri kepemimpinan Gus Dur itu melekat di benak publik hingga sekarang. Memperjuangkan nasib rakyat kecil yang menjadi ‘khittah’-nya tak bisa diingkari telah menjadikan Gus Dur menjadi ” Bapak Bangsa yang akan terus dikenang.
“Bukti itu terlihat sangat jelas. Semenjak beliua wafat pada tahun 2009 lalu hingga sekarang makamnya selalu di ziarahi begitu banyak orang tanpa putus selama 24 jam. Adanya fenomena ini maka jelas menjadi fakta bahwa sosok itu begitu melekat ke dalam sanubari rakyat. Meski hanya 22 bulan menjadi Presiden Gus Dur ternyata mampu memberikan jejak kepemimpinan kepada bangsa kita ini,’’ ujarnya.(detakpos)