Bojonegoro – Detakpos – Banjir luapan Bengawan Solo yang sudah masuk siaga I di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mulai surut dengan ketinggian pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,48 meter, Kamis (19/01/2017).
Ketinggian air sungai terpanjang di daerah setempat itu turun dibandingkan tiga jam sebelumnya dengan ketingian mencapai 13, 56 meter.
Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Bengawan solo di Bojonegoro Hendro Budi, mengatakan surutnya air Bengawan Solo di hilir, karena banjir di Ngawi dan sekitarnya sudah surut sejak sehari lalu.
“Kalau hari ini tidak ada tambahan hujan di daerah hulu juga lokal, maka ketinggian air Bengawan Solo di hilir, Jawa Timur, akan berangsur-angsur surut,” jelas dia.
Sesuai data di UPT Bengawan Solo menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro mencapai 13,56 meter (siaga I) dan Karangnongko, sekitar 70 kilometer dari kota mencapai 26,32 meter, pukul 12.00 WIB.
Dalam waktu bersamaan ketinggian air di hilir, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 7,41 meter (siaga I), 5,21 meter (siaga II),3, 93 meter (siaga I) dan 1,78 meter (siaga I).
Tiga jam kemudian ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro turun menjadi 13,48 meter dan Karangnongko 25,92 meter.
Di daerah hilirnya, mulai Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, semuanya di Lamongan, masing-masing 7,47 meter (siaga I), 5,28 meter (siaga II), 4,00 meter (siaga II), dan 1,82 meter (siaga I).
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo menyatakan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir luapan Bengawan Solo, juga banjir bandang tetap dilakukan.
Pertimbanganya, lanjut dia, sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Karangploso, Malang, bahwa curah hujan di daerahnya selama Januari sampai awal Februari berpotensi menimbulkan bencana banjir.
“Curah hujan tinggi di daerah kami akan terjadi selama Januari sampai awal Februari,” ucapnya menegaskan. (tim detakpos)