Zakat Produktif Jadi Bantalan Ekonomi di Akhir Tahun

PasuruanDetakposcom-Raut wajah Anas Khoiruman (29), pedagang cilok yang biasa mangkal di sekitar Alun-Alun Kota Pasuruan, begitu sumringah siang itu, Kamis lalu. Matanya berbinar-binar usai menerima rezeki nomplok dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di penghujung tahun 2021. Nominalnya cukup lumayan, Rp500 ribu.

Tidak hanya Anas, 90 orang rekannya yang notabene juga merupakan pedagang kaki lima juga mendapatkan rezeki nomplok sejenis berupa zakat produktif untuk modal usaha di Pendopo Gradhika Bhakti Praja Kota Pasuruan.

Selain Zakat produktif, Anas dan rekan-rekannya juga mendapatkan bantuan berupa sembako. Baginya, bantuan tersebut sangat berarti. Selain meringankan bebannya, bantuan ini juga sebagai tambahan modal usaha.

“Alhamdulillah senang sekali. Tidak menyangka. Saya biasa berjualan dari pagi sampe malam dan dapatnya ya tidak seberapa. Tapi ini benar-benar jadi rejeki nomplok buat saya. Maturnuwun Bu Khofifah,” katanya.

Gurat-gurat bahagia juga tampak di wajah Sri Sufiati (60 tahun) yang sehari-hari berjualan di warung kopi miliknya di daerah Mayangan, Kota Pasuruan. Menurutnya, bantuan yang diberikan Khofifah bisa meringankan bebannya di masa-masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Alhamdulillah senang sekali. Bisa buat tambah modal buat usaha saya. Sekali lagi maturnuwun semoga Bu Khofifah sehat wal afiat,” katanya.

Bantuan berupa zakat produktif ini sendiri sebelumnya juga telah dilakukan di berbagai daerah seperti Kab. Ponorogo dan Kab. Probolinggo. Zakat produktif ini berasal dari zakat, infaq dan sodaqoh yang dititipkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jatim.

Dalam kesempatan tersebut, Bank Jatim juga turut memberikan bantuan kepada 30 orang pelaku ultra mikro dengan besaran Rp. 500 ribu.

Usai memberikan bantuan tersebut, Gubernur Khofifah berharap bantuan ini akan menjadi bantalan ekonomi yang terus dibangun penguatannya. Sehingga kelompok yang rentan miskin dan hampir miskin tidak jatuh miskin.

“Ini akan menjadi bagian dari penguatan pertumbuhan dan kebangkitan ekonomi kita di lini yang paling bawah yakni pelaku usaha ultra mikro dan juga mikro, baru kemudian usaha mikro kecil menengah,” katanya.

Nantinya, untuk pelaku usaha ultra mikro dan mikro, Pemprov Jatim akan kita menyiapkan format pinjaman atau kredit dengan subsidi bunga melalui bank UMKM Jawa Timur. Di mana masing-masing hanya boleh meminjam maksimal Rp. 10 juta dan akan mendapatkan subsidi bunga, sehingga bunga yang harus dibayarkan oleh peminjam adalah 3%.

“Jadi subsidi bunga ini berasal dari APBD Pemprov Jatim. Jadi kredit Rp. 10 juta tapi bunganya hanya 3 persen karena disubsidi oleh Pemprov. Pokoknya semuanya semangat, ayo optimis Jatim bangkit, mudah-mudahan ekonomi kita cepat pulih ,” katanya.(HMS,)

Editor: A ADIB

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *