Dorong Produktivitas dan Edukasi, PG Gelar Pasar Murah

ProbolinggoDetakpos– PT Petrokimia Gresik (PG), produsen pupuk untuk solusi agroindustri, menunjukkan
komitmennya peningkatan produktivitas pertanian melalui program “Pasar Murah
Produk Petrokimia Gresik” di halaman gerai pertanian Petromart milik PG di Kecamatan Sukapura,
Probolinggo, Jawa Timur, Kamis, kemarin.

Direktur Utama PG Rahmad Pribadi menyatakan, di pasar murah ini petani bisa
menebus produk non-subsidi melalui sistem tukar kupon seharga Rp250 ribu.

Dari kupon ini,
petani bisa mendapatkan satu sak pupuk NPK Phonska Plus (kemasan 25kg), satu sak pupuk
NPK Petro Nitrat (kemasan 25kg), satu pak dekomposer Petro Gladiator (kemasan 1kg), dan
satu pak pupuk hayati Petro Biofertil (kemasan 2kg).

“Total harga produk tersebut jika dibeli di kios berkisar pada harga Rp388 hingga Rp518 ribu,
sehingga diskon yang didapatkan petani melalui pasar murah ini mencapai sekitar 35-50
persen,” ujar Rahmad.

Kabupaten Probolinggo, lanjut Rahmad, dipilih karena berdekatan dengan Gunung Bromo.
Kawasan ini terkenal subur, memiliki potensi pertanian yang besar, serta telah menjadi salah satu sentra hortikultura di Jawa Timur.

Tidak sekedar menjual produk murah, dalam kegiatan ini PG juga memberikan edukasi
pertanian, yaitu melalui booth yang memperkenalkan aneka produk PG, cara aplikasi produk,
konsultasi, serta layanan uji tanah gratis dengan menyediakan satu unit Mobil Uji Tanah.

“Petani bisa membawa sample tanah dan dapat mengetahui kondisi terkini tanah mereka. Setelah uji tanah, petani akan memperoleh rekomendasi pemupukan yang tepat dan
berimbang. Tujuannya agar lahan pertanian memiliki produktivitas optimal dan berkelanjutan,”
tambah Rahmad.

Kegiatan pasar murah ini merupakan salah satu tak-tik dalam strategi program Transformasi
Bisnis, yaitu memperkuat brand image produk non-subsidi untuk memperkuat posisi
perusahaan di pasar komersil domestik. Hal ini juga menjadi upaya strategis perusahaan
untuk memperkuat posisi produk non-subsidi di pasar komersil, sekaligus sebagai antisipasi
terkait wacana pengalihan subsidi pupuk.

Berdasarkan hasil riset dan uji coba di berbagai daerah, rangkaian produk PG tersebut telah
terbukti mampu meningkatkan produktivitas pertanian, termasuk di sektor hortikultura.

“Kami memiliki banyak produk non-subsidi dari hulu hingga hilir seperti benih unggul, pupuk,
pengendalian hama, dekomposer, hingga probiotik. Karena taget kami adalah untuk menjadi
dominant player dan market leader,” tutup Rahmad.(d/5).

Editor: A Adib

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *