Harga Telur di Bojonegoro Cenderung Turun

Bojonegoro, detakpos – Harga telur di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, cenderung turun menjadi berkisar Rp18.500-Rp19.000 per kilogram, yang sebelumnya sempat mencapai Rp21.000 per kilogram, sejak awal Januari.

“Harga telur turun setelah telur asal Medan dan Malaysia masuk Jakarta,” kata seorang pedagang telur di Bojonegoro Zaenuri, Minggu (15/01/2017).

Pedagang asal Kelurahan Banjarjo, Kecamatan Kota itu, menjelaskan pedagang di Jakarta, juga kota besar lainnya seperti Bandung, Bogor, biasanya mengambil telur produksi lokal Kediri, Tulungagung dan Blitar.

Namun , menurut dia, masuknya telur asal Medan dan Malaysia yang dikirim melalui kapal laut itu, mengakibatkan pedagang kota besar tidak mengambil telur lokal karena harganya lebih rendah.

Ia memberikan gambaran pedagang Jakarta juga kota besar lainnya kalau membeli telur asal Blitar, Kediri juga Tulungagung, harganya mencapai Rp16.700 per kilogram, tetapi kalau membeli telur asal Medan atau Malaysia hanya Rp16.300 per kilogram.

Ia juga mengatakan harga telur sangat mudah berfluktuasi, disebabkan masuknya telur dari luar ke kota besar, juga adanya pasokan telur dari sebuah perusahaan peternakan ayam petelur.

“Kalau produksi bibit ayam petelur jenuh di tingkat peternak, maka perusahaan itu menjual telurnya,” tuturnya.

Meskipun harga telur turun, Zaenuri mengaku tidak mengalami penurunan omzet penjualan telur dengan jumlah rata-rata 5 ton per harinya.

“Saya mendistribusikan telur ke puluhan pedagang di Bojonegoro dan Tuban,” ucapnya.

Seorang pedagang pracangan di Desa Sukorejo, Kecamatan Kota, Bojonegoro Ny. Yayuk, mengaku menjual telur dengan harga Rp19.000 per kilogram.”Harga telur saya tidak jauh berbeda dengan harga telur di pasar kota dan Banjarjo,” tandasnya. (tim detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *