Bojonegoro – Detakpos – Nelayan di sejumlah kecamatan pesisir Pantura Tuban, Jawa Timur, Senin (18/9/2017) mulai melaut untuk mencari ikan yang sebelumnya libur sekitar dua bulan disebabkan angin kencang.
Seorang pemilik kapal penangkap ikan asal Plumpang, Tuban, Ny. Hanik, menjelaskan sejumlah nelayan di Kecamatan Plumpang, Palang, Jenu, juga kecamatan lainnya di Tuban, hari ini mulai kembali melaut, karena angin kencang di laut sudah mereda.
“Kapal laut saya hari ini mulai melaut. Memperoleh berapa banyak ikan ya belum tahu, sebab baru berangkat melaut,” ujarnya.
Menurut dia, dalam kondisi normal setiap kapal penangkap ikan bisa memperoleh berbagai aneka ikan laut berkisar 1-2 ton.
Tetapi, lanjut dia, dalam kondisi angin kencang perolehan nelayan tidak banyak hanya berkisar 1-2 kuintal per hari.”Ya karena tidak sepadan dengan biaya melaut terpaksa kapal saya liburkan,” ucap dia.
Ia menyebutkan sebuah kapal pencari ikan membutuhkan biaya sekitar Rp2 juta sekali melaut yang dimanfaatkan untuk membayar sekitar 20 tenaga kerja selain untuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) solar, juga yang lainnya.
“Kalau perolehan ikan sedikit ya berhenti melaut,” ucapnya.
Seorang pedang ikan laut di Pasar Kota, Bojonegoro Bambang menjelaskan sejumlah pedagang ikan laut din pasar tidak banyak menjual ikan laut, bahkan ikan laut tertentu seperti tenggiri, tuna, tidak ada.
“Harga ikan laut juga masih tinggi,” ucapnya.
Harga ikan laut di pasar setempat untuk udang berkisar Rp50.000-Rp70.000/kilogram. cumi-cumi Rp50.000/kilogram, nus Rp30.000/kilogram, kerapu Rp20.000/kilogram, tongkol Rp30.000/kilogram, dan teri nasi Rp40.000/kilogram, barakuda Rp50.000/kilogram.
“Ikan tenggiri tidak ada,” ucap pedagang ikan laut lainnya Ny. Sutin menambahkan. (*/d1/detakpos)