Surabaya–Detakpos-Menanggapi pemberitaan mengenai penahanan Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) oleh Customer Service Supervisor (CSS), PT Jasamarga Surabaya Mojokerto (JSM) mengkonfirmasi bahwa kejadian tersebut terjadi di Gerbang Tol (GT) Warugunung arah Surabaya Jalan Tol Surabaya-Mojokerto pada Sabtu (18/01) pukul 20.44 WIB.
Kronologisnya, kendaraan Ertiga abu-abu plat nomor L 13** RM yang dikendarai oleh Pengguna Jalan masuk ke Gardu 8 GT Warugunung dengan saldo uang elektronik yang kurang.
Saat itu, CSS bernama Suheirman meminta yang bersangkutan untuk melakukan top up uang elektronik, namun yang bersangkutan tidak mau dan meminjam uang elektronik kendaraan di belakangnya.
Jalan Tol Surabaya-Mojokerto menerapkan sistem transaksi tertutup dimana pengguna jalan membayar tarif tol sesuai dengan jarak. Tarif tol akan dihitung berdasarkan data gerbang tol masuk (tap in) dan data gerbang tol keluar (tap out) sehingga transaksi wajib menggunakan satu uang elektronik yang sama. Dengan pengertian tersebut, maka peminjaman uang elektronik kepada mobil belakang tidak bisa dilakukan di jalan tol dengan sistem tertutup.
Karena itulah, saat yang bersangkutan melakukan tapping, transaksi tetap berhasil, namun pengguna jalan yang di belakangnya (pemilik uang elektronik yang ditransaksikan oleh yang bersangkutan) tidak dapat melakukan transaksi kembali dengan uang elektronik yang sama karena tidak memiliki data gerbang tol masuk (tap in).
Karena antrean di Gardu 8 saat itu cukup panjang, petugas mengarahkan yang bersangkutan ke pinggir jalan tol sembari meminta Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK) untuk didata serta demi mengamankan kendaraan yang saat itu telah melewati palang gardu tol.
Walaupun niat petugas hal tersebut dilakukan hanya sebagai jaminan agar pengguna jalan dapat menyelesaikan proses transaksi, hal ini tetap tidak sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) petugas. Sehingga berdasarkan kejadian tersebut hal ini telah dituangkan dalam Berita Acara (BA) Internal Perusahaan, dimana kepada yang bersangkutan dilakukan pembinaan dan proses pemindahtugasan untuk peningkatan kompetensi serta pelayanan prima dalam melayani pengguna jalan.
PT JSM memohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan terhadap pengguna jalan akibat kejadian ini. PT JSM juga mengimbau pengguna jalan untuk dapat memastikan kecukupan saldo uang elektronik sebelum memulai perjalanan, memastikan untuk menyimpan uang elektronik yang digunakan untuk transaksi dengan baik agar tidak hilang dalam perjalanan serta yang paling penting untuk *menggunakan uang elektronik yang sama saat melakukan tap in dan tap out di gerbang tol.*
Demikianlah anak penjelasan Roy Ardian, Direktur Utama
PT Jasamarga Surabaya Mojokerto.
Editor: A Adib