Teguh Gresik Kembangkan

resik, detakpos – Kawasan “greenhouse” seluas 14 X 35 meter milik Teguh Arief Bijaksana (36) di perbukitan Dewi Sekardadu Kelurahan Ngargosari, Kecamatan Gresik, Jawa Timur, mulai menghijau.

Padahal bangunan yang menjadi komunitas Hidroponik binaan Dinas Pertanian setempat baru dibangun sekitar enam bulan lalu.

“Kami senang kalau mereka ingin belajar menanam hidroponik. Saya berharap semua murid-murid sekolah di Gresik mau berkunjung dan belajar tentang hidroponik disini,” kata pemiliknya Teguh Arief Bijaksana di lokasi “grenhouse” di Gresik, Selasa (4/4).

Didampingi Ketua Komunitas Hidroponik Gresik Syaiful Arif, ia menjelaskan bahwa “greenhouse” tersebut dibangun dengan dana pribadi.

“Sampai saat ini sudah menghabiskan Rp125 juta. Kami masih menyisakan lahan untuk pembangunan lanjutan. Kalua prospek sayur mayur ini bagus, kami akan membangun lagi untuk menanam buah-buahan hidroponik.” ucapnya.

Meski demikian di lokasi sekitar 1 kilometer dari gapura selamat datang kota Gresik ini cukup memberikan tempat bagi komunitas hidroponik untuk menyalurkan hobi bercocok tanam.

Di lokasi setempat juga bisa menikmati kemegahan Gelora Joko Samudro. Bahkan kita bisa melihat bangunan lain serta laut yang ada nun jauh disana.

Tempat itu ditata sedemikian rupa dengan media tanam menggunakan pipa paralon “non” timbal ukuran 3 dim yang disusun bertingkat.

Media tanam tersebut mampu menampung sebanyak 8.000 tanaman. Setidaknya ada empat komoditas yang ditanam dimedia paralon yang dialiri air secara terus menerus tersebut, di antaranya, terdapat tanaman slada, kangkung dan sawi daging (pakcoi).

Di lokasi itu, menurut dia, biasanya para ibu-ibu yang berkunjung juga berbelanja, selain belajar bercocok tanam hidropinik.

Namun, ia mengakui harga berbagai macam sayur-sayuran di tempatnya lebih mahal, dibandingkan dengan di tempat lainnya, akan tetapi bagi pembeli tidak ada masalah.

“Dari segi harga kami memang lebih sedikit lebih mahal, namun dari sisi rasa. Sayuran hidroponik memang berbeda. Dari tinjauan kesehatan sayuran hidroponik ini lebih alami, karena ditanam di media yang sangat bersih sehingga bebas e colli, steril tanpa pestisida dan lebih tahan lama,” tuturnya.

Ia mengharapkan produksi sayur-sayuran hidroponik di tempatnya yang sekarang ini melayani sejumlah rumah makan, nantinya mampu memasok supermarket di daerahnya.

“Kami kesulitan memasarkan produk sayur mayur saya di supermarket karena ada ketentuan lebeling produk. Makanya kami mengundang Kepala Dinas Pertanian untuk membantu kami,” katanya ketika dihadiri oleh Kadis Pertanian dan sejumlah Kasubdinnya.

Pada kesempatan itu, Kepala Dinas Pertanian Gresik Agus Joko menjanjikan akan membantu proses labeling produksi pertanian milik Teguh, sekaligus membantu berbagai proses perizinan lainnya.

“Silahkan datang, nanti akan saya bantu beberapa hal terkait labelling produk pertanian serta beberapa perizinan lain. Kami juga akan membantu dengan menugaskan petugas Dinas Pertanian Gresik untuk terus menerus memantau perkembangan hidroponik ini,” jelas dia. (sdm/detakpos)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *