Bojonegoro – Detakpos – Sebanyak 10 dalang Wayang Thengul di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, pentas bersama di objek wisata Kayangan Api di Desa Sedangharjo, Kecamatan Ngasem, dalam bentuk perkeliran padat, Sabtu (14/4)-Minggu (15/4).
Kepala Bidang Budaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Bojonegoro Taufiq Amrullah, di Bojonegoro, Sabtu (14/4), menjelaskan dalam penampilan bersama itu masing-masing dalam tampil dalam perkeliran padat hanya 1 jam.
Sebelum itu, lanjut dia, para dalang Wayang Thengul, pesinden juga pengrawit, ikut dalam “workshop” dengan nara sumber Dosen Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya, Jawa Timur, FY. Darmono Saputro.
Ia memberikan materi penggarapan pakeliran Wayang Thengul dan problematikanya. Selain itu Budayawan Disbudpar Bojonegoro Suyanto membawakan materi Wayang Thengul dari masa ke masa, cerita baku, selain juga iringan baku dan Wayang Thengul sebagai ikon.
“Pementasan bersama 10 dalang Wayang Thengul tujuannya untuk semakin memasyarakatkan kesenian tradisional Wayang Thengul nyang hampir punah,” kata dia menegaskan.
Penampil pertama dalam pergelaran di objek wisata Kayangan Api yaitu dalang Wayang Thengul Ki Mardji Marto Deglek yang akan membawakan ceritera Sungging Nabi Koko.
Dilanjutkan Ki Prawito yang akan membawakan ceritera Joko Ampiran Angon Kebo, dan Ki Ponidi Guno Carito dengan ceritera Raden Said Brandal Lokojoyo.
Lainnya Ki Mudo Suntoro dengan ceritera Aji Gineng Angling Dharmo, Ki Sutopo dengan ceritera Madrim Sayemboro, Ki Wantiyo dengan ceritera Sabdo Palon Gugat, Ki Trio Wahyu Aji dengan ceritera Dipati Bandar Subali Bedah Negara Majapahit.
Ki Suwarno dengan ceritera Angling Dharmo Meguru dan dalang Ki Santoso dengan ceritera Minak Dono Padangan dan Ki Lasmijan dengan ceritera Mustiko Tuban. (*/d1)