FIGUR mistis Nyi Roro Kidul dihadirkan dalam dramatari yang dibawakan secara apik oleh mahasiswa Indonesia di Kyungsung University di Busan, Korea Selatan belum lama ini.
Dramatari yang berjudul “Nyi Roro Kidul: Forgiveness, Revenge at Its Best” tersebut berhasil memukau tak kurang dari 400 penonton yang menyesaki Concert Hall, Kyungsung University.
Diadaptasi dari legenda cerita rakyat “Dewi Kandita”, seorang putri Kerajaan Pajajaran Sunda, cerita tersebut digambarkan dengan sangat apik melalui tarian, musik dan kebudayaan dari berbagai daerah di Indonesia.
Seorang penonton, Aldias menyampaikan kesannya usai pertunjukan “Forgiveness, Revenge at its best”. “Pertunjukan ini mengingatkan kita bahwa memaafkan itu merupakan hal terbaik. Semoga kegiatan semacam ini bisa terus dilakukan,” ujarnya.
Dramatari tersebut merupakan bagian dari program “Knock Knock Indonesia”, acara tahunan yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Indonesia di Kyungsung University (MIKy) untuk memperkenalkan Indonesia. Setiap tahunnya “Knock knock Indonesia” selalu berhasil memukau warga Korea ataupun warga asing di Busan, bahkan menjadi salah satu acara tahunan yang dinanti-nantikan warga Busan dan sekitarnya.
Dr. Taioun Kim, Dean of External Affairs Kyungsung University menyampaikan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak termasuk KBRI Seoul, ITPC (Indonesian Trade and Promotion Center) Busan, PKPU dan Busan Foundation for International Cooperation, sehingga Knock Knock Indonesia 2018 dapat terlaksana dengan lancar.
Flavia Chiquita, General Director Knock Knock Indonesia 2018 menyampaikan bahwa tahun ini adalah penyelenggaraan yang keenam kalinya. “Pertunjukan kali ini sangat berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, karena kami ingin memperkenalkan aspek yang berbeda dari warisan budaya Indonesia yaitu legenda Laut Selatan Jawa,” katanyanya.
“Saya sangat mengapresiasi dan bangga dengan apa yang dilakukan oleh mahasiswa Indonesia di Kyungsung ini. Mereka tidak saja memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga mewujudkan rasa cinta tanah air dan persatuan mereka melalui pertunjukan yang dikemas secara profesional ini,” tutur Siti Sofia Sudarma, Wakil Kepala Perwakilan RI untuk Korsel.
Acara tahunan bernama “Knock Knock Idonesia” ini merupakan pentas terbesar mahasiswa asing di universitas Kyungsung sejak tahun 2012. Acara yang sepenuhnya didukung oleh Universitas Kyungsung di Busan serta KBRI Seoul ini senantiasa memberikan hiburan mendidik kepada masyarakat Korea termasuk akademisi universitas tempat mereka belajar. Masyarakat sekitar termasuk para dekan dan professor Universitas Kyungsung ambil bagian menyaksikan acara yang digelar sepanjang 90 menit tersebut.
Selama lebih dari 6 bulan para mahasiswa yang tergabung dalam asosiasi berlatih rutin di sela-sela kegiatan belajar dan praktikum.
Hasilnya, sajian menartarik yang terdiri dari unsur drama, tari, dan musik tradisional Indonesia. Tak pelak seluruh penonton yang hadir merasa terhanyut oleh setiap babak dari pertunjukan.
Kisah yang dicuplik dari legenda tanah Pasundan ini digarap oleh 85 mahasiswa Indonesia anggota asosiasi. Mereka dibagi menjadi berbagai divisi seperti divisi tari, divisi musik dll yang berlatih secara terpisah sesuai waktu luang yang mereka miliki. demikian sumber KBRI Seoul dikutip laman Kemlu. (dib)