Gresik–Detakpos-Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia mengalokasikan anggaran sebesar Rp 41,8 miliar untuk membantu pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi menjelaskan bahwa dana kemitraan ini memiliki porsi terbesar dalam anggaran Corporate Social Responsibility (CSR) Petrokimia Gresik tiap tahunnya. Bahkan di tahun 2020 ini, totalnya mencapai 80,1% dari anggaran CSR sebesar Rp51,8 miliar.
“Ini menjadi wujud komitmen Petrokimia Gresik turut aktif meningkatkan perekonomian masyarakat melalui pemberian modal kerja dan pembinaan terhadap pelaku UMKM,” ujar Rahmad.
Anggaran ini juga merupakan bagian dari upaya Petrokimia Gresik menyukseskan program #BUMNuntukUMKM, sebagaimana perannya sebagai agent of development (agen pembangunan) dan agent of change (agen perubahan).
Lebih lanjut Rahmad menjelaskan, hingga bulan Juni menjelang Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-48, Petrokimia Gresik telah menyalurkan Rp9,79 miliar untuk membantu UMKM di berbagai daerah, atau 23% dari anggaran kemitraan.
Dana tersebut disalurkan sebagai pinjaman modal kerja bagi 480 pelaku UMKM yang tergabung dalam 89 mitra binaan baik perorangan/kelompok, mulai dari sektor perdagangan, pertanian, peternakan, dan perikanan.
“Kebanyakan dari pelaku usaha berasal dari beberapa daerah di Jawa Timur, namun sebagian juga ada yang dari Blora (Jawa Tengah), kemudian Sleman, Bantul, serta Kulon Progo (Yogyakarta),” ujar Rahmad.
Ia menambahkan bahwa anggaran kemitraan yang dikeluarkan Petrokimia Gresik terbilang tinggi tiap tahunnya. Tahun 2018, Petrokimia Gresik telah menyalurkan Rp43,7 miliar untuk 2.296 pelaku usaha, kemudian di tahun 2019 sebesar Rp45,98 miliar untuk 2.117 pelaku UMKM.
“Sedangkan jika ditotal mulai tahun 2016 hingga sekarang sudah ada 11.325 pelaku usaha atau UMKM yang kami bantu dengan total anggaran lebih dari Rp188 miliar,” ungkap Rahmad.
Bina Lingkungan
Dalam program CSR tahun 2020, Petrokimia Gresik juga menganggarkan dana untuk bina lingkungan sebesar Rp10 miliar. Hingga Juni, anggaran bina lingkungan telah direalisasikan sebesar Rp2,6 miliar (21%).
Bantuan ini disalurkan untuk bantuan korban bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, pengembangan sarana dan prasarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan program pengentasan kemiskinan.
“Bantuan bina lingkungan terbesar adalah bantuan pendidikan. Tahun ini dialokasikan sebesar Rp3,5 miliar dengan realisasi sebesar Rp1,5 miliar atau 41 persen,” ujarnya.
Rahmad pun berharap, bantuan ini mampu memberikan kontribusi terhadap pembangunan dan peningkatan perekonomian masyarakat, sesuai dengan komitmen Petrokimia Gresik untuk maju bersama masyarakat.
“Sejalan dengan kemajuan perusahaan, kami ingin menebarkan lebih banyak lagi manfaat untuk masyarakat,” tutup Rahmad.(d/6).
Editor: A Adib