Jakarta–Detakpos.com DirekturEksekutive Indonesia Network Election Survei Andrian Indra SE.MBA mengakui baru di era Presiden Jokowi memiliki Menteri Koordinator Perekonomian yang paling memperhatikan usaha usaha sektor informal yang mayoritas, atau 97 persen merupakan mata pencarian masyarakat Indonesia.
“Ini artinya keberpihakan Airlangga terhadap ekonomi kerakyatan sangat jelas dan nyata,” kata Andrian Indra di Jakarta, Minggu ,(2/8/21).
Keberpihakan Airlangga Hartarto terhadap sektor sektor UMKM, Ojol, Pedagang Kaki Lima, Peternakan Rakyat, Perkebunan Rakyat dan Pertanian menunjukan kalau dia itu mengikuti cara Bung Karno yang berpatokan pada ekonomi kerakyatan dan Politik Trisakti.
Sebab, lanjut dia, “Setahu saya yang namanya ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi rakyat. … Dalam kegiatan yang berdasarkan pada kekuatan ekonomi rakyat ini secara umum disebut lebih dikenal sebagai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM),”ujar
Andrian Indra.
Di sini, menurutnya, Airlangga Hartarto benar benar mencoba untuk menerapkan ekonomi Pancasila yaitu suatu bentuk sistim perekonomian yang dijiwai oleh ideologi Pancasila, tentunya dengan landasan kekeluargaan dan juga gotong royong.
“Bebeapa negara tertentu selalu menerapkan sistem ekonomi yang memang sudah sesuai dengan filosofi hidup di negara itu, pun sama halnya dengan Indonesia.”
Sistem ekonomi Pancasila akan memberikan ruang kebebasan pada seluruh warga negara agar bisa berusaha atau membangun usaha perekonomian dengan adanya batasan dan berbagai syarat yang sebelumnya sudah ditentukan.
Sistem ekonomi Pancasila diharapkan mampu menjadi satu sistem bisnis yang baik untuk para pengusaha di Indonesia. “Hal ini terbukti dari lahirnya para pendiri perusahaan start up yang saat ini muncul di pasar konsumen Indonesia.”
Seperti apresiasi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut pengemudi ojek online adalah pahlawan di masa pandemi COVID-19 ini. Pasalnya, mereka menjadi salah satu penggerak roda ekonomi yang memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Saya ingin memberikan apresiasi kepada para pengemudi ojek (ojol) yang telah dengan luar biasa bekerja selayaknya pahlawan yang melayani masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Minggu (25/7/2021).
“Semoga Bapak dan Ibu senantiasa diberikan kesehatan dan kemudahan dalam bekerja terutama dalam kondisi seperti saat ini,” imbuh Airlangga dalam acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Perhubungan berupa pembagian bantuan sosial untuk pengemudi ojek di Kota Bogor.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyambut baik kolaborasi strategis antara PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. (Emtek Group) dan perusahaan ride-hailing Grab. Dia berharap kerja sama ini akan membantu Indonesia menjadi salah satu negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia.
“Semoga sinergi dan kolaborasi antara Grab dan Emtek dapat menjadikan Indonesia sebagai negara ekonomi digital minimal 5 besar di dunia,” kata Airlangga dalam konferensi pers pada Senin (26/7).
Hal ini menurut Airlangga bisa dilakukan dengan kedua perusahaan merangkul Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) secara inklusif.
“Termasuk di antaranya menyediakan teknologi yang ramah terhadap setiap kalangan, seperti penyandang disabilitas, perempuan dan UMKM di daerah yang terdepan, terpencil dan tertinggal,” jelasnya.
Salah satu bentuk kerja sama Emtek Group dan Grab adalah memberdayakan UMKM, terutama di daerah-daerah tier dua dan tiga di Indonesia melalui Festival Kota Mapan. Program ini akan mulai digelar pada September 2021.
Airlangga mengatakan, kemitraan strategis ini akan membantu memperluas digitalisasi dan peluang ekonomi UMKM. Pemerintah, katanya, selalu memberikan dukungan terkait berbagai program transformasi digital, terlebih di masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan perubahan pola perilaku masyarakat sebagai dampak dari kebijakan pembatasan sosial dan kegiatan ekonomi. Sehingga saat ini lebih banyak masyarakat melakukan aktivitas secara digital, termasuk berwirausaha.
“Kami juga sangat mengapresiasi karena memberikan peluang bagi UMKM mempercepat transformasi digital, guna meningkatkan daya saing yaitu melalui Festival Kota Mapan. Hal ini sejalan dengan arahan presiden, pandemi ini sebaiknya dijadikan momentum percepatan transformasi digital,” tuturnya.
Saat ini tercatat ada sebanyak 64,2 juta pelaku UMKM di Indonesia. Namun, baru 21 persen pelaku UMKM yang melakukan digitalisasi seperti memanfaatkan platform digital e-commerce untuk memasarkan produknya.(d/2).
Editor: A Adib