Bojonegoro – Detakpos – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, mulai mendistribusikan air bersih ke Desa Turigede, Kecamatan Kepohbaru, dan Desa Ngeper, Kecamatan Padangan, disebabkan warganya mulai kesulitan air bersih.
“Warga yang mengalami kesulitan air bersih mulai meminta pasokan air. BPBD kemarin mendistribusikan air bersih ke dua desa itu, masing-masing 1 tangki air (6.000 liter/tangki),” kata Kepala BPBD Bojonegoro Umar Ghoni, kepada detakpos di Bojonegoro, Kamis (20/6).
Ia tidak menyebutkan jumlah warga di dua desa itu yang kesulitan air bersih, tapi sampai hari ini belum ada tambahan laporan warga yang meminta pasokan air bersih akibat kemarau.
“Pemetaan BPBD tetap berdasarkan mengacu kesulitan air bersih yang dialami pada 2018,” ucap dia dibenarkan Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD MZ. Budi Mulyono.
Sesuai data di BPBD menyebutkan pada 2018 tercatat sebanyak 117 dusun di 71 desa yang tersebar di 18 kecamatan di kabupaten setempat, antara lain, Kecamatan Kepohbaru, Sugihwaras, Kedungadem, Temayang dan Tambakrejo, kesulitan air bersih akibat kemarau.
Di wilayah setempat warga yang mengalami kesulitan air bersih sebanyak 22.858 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 78,684 jiwa.
“Kemungkinan kemarau tahun ini lebih kering dibandingkan tahun lalu,” ucap Budi.
BPBD, lanjut dia, sudah menyiapkan alokasi anggaran untuk pengadaan air bersih sebesar Rp200 juta sama dengan tahun lalu untuk pengadaan 500 tangki air.
“Kami optimistis anggaran yang tersedia mencukupi untuk mengatasi kesulitan air bersih bagi warga yang daerahnya mengalami kekeringan akibat kemarau. (*)
Penawarta: Agus S
Editor: Redaksi