Gresik – Detakpos.com – Jajaran Sat Reskrim Polres Gresik membeberkan hasil autopsi Wardatun Toyibah, 28, korban tewas perampokan sadis di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik.
Dari hasil autopsi tim forensik RSUD Ibnu Sina, korban mengalami empat luka tusukan. Ngerinya, salah satu luka tembus ulu hati. Luka itu yang menyebabkan ibu muda itu meregang nyawa.
Hal tersebut dibeberkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. “Hasil autopsi ditemukan ada empat luka tusuk. Satu luka di dada, satu di leher bagian belakang dan dua di leher bagian depan,” ungkapnya, Sabtu (16/3).
Aldhino menambahkan, dari empat luka tusukan tersebut, yang membuat korban mengalami kematian karena luka tusuk di bagian dada. Luka di bagian leher tidak fatal.
“Yang mematikan karena luka tusuk di dada, itu mengenai ulu hati dan menembus ke jantung,” imbuh alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 2015 tersebut.
Masih menurut Aldhino, luka tusuk pada tubuh korban itu disebabkan senjata tajam (sajam) sejenis pisau.
Hasil olah TKP, polisi mengamankan satu sarung golok yang ditemukan di atas kasur. Dugaan kuat, Wardatun merupakan korban perampokan lantaran terdapat barang yang hilang.
Sebelumnya diberitakan, aksi perampokan sadis terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3) dini hari. Pelaku membunuh satu korban dan menggondol uang ratusan juta rupiah.
Rumah yang juga menjadi usaha counter BRI Link itu milik pengusaha bernama Mahfud, 42, dan istrinya Wardatun Toyibah, 28. Wardatun Toyibah tewas dihabisi pelaku dengan luka parah di leher sebelah kanan.
Peristiwa berdarah itu dibenarkan Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan. Pihaknya menerima laporan sekitar pukul 06.00 WIB. Kendati demikian, pihaknya belum mengungkap secara detail kronologi kejadiannya.
Kami menerima laporan sekitar pukul 06.00 WIB, setelah kami cek betul ada perempuan berusia sekitar 28 tahun meninggal dunia dan terdapat luka di bagian lehernya. Pertama kali ditemukan posisi tengkurap,” beber Kasat Reskrim Polres Gresik di lokasi kejadian, Sabtu (16/3).
Hasil dari olah tempat kejadian perkara (TKP), ada sejumlah barang korban yang hilang. Yakni uang senilai lebih kurang Rp 150 juta dan satu buah HP. Uang ratusan juta itu disimpan di laci kamar korban.
Masih menurut AKP Aldhino, saat kejadian korban sedang tidur di kamar bersama anaknya yang masih berusia 2,5 tahun. Bahkan, balita itu juga mengalami luka di bagian kaki dan saat ini menjalani perawatan di RSUD Ibnu Sina
Sementara itu, sang suami Mahfud selamat dari perampokan sadis tersebut. Mahfud tidak tahu-menahu lantaran tidak tidur bersama korban. “Jadi saat kejadian, korban bersama anaknya tidur di kamar. Dan suaminya tidur di luar (ruang tamu, red),” bebernya lagi.
Alumnus Akpol 2015 itu belum bisa memastikan kapan perampokan disertai pembunuhan itu terjadi. Sebab, jenazah korban baru diketahui oleh sang suami sekitar pukul 05.00 WIB.
“Dugaan sementara perampokan, karena ada barang-barang korban yang hilang. Akan tetapi kami masih menggali keterangan dari saksi-saksi dan mengumpulkan bukti, sebab saat kami datang posisi korban ini sudah dipindah dari TKP. Yang mindah keluarga dan warga,” tandasnya.(Ist)