Jakarta-PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah mematangkan berbagai strategi dan kesiapan layanan operasi guna mengawal pelaksanaan arus mudik dan balik Hari Raya Idul Fitri 1443 H. Hal ini
dilakukan untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat terutama, dalam mengantisipasi
peningkatan mobilitas yang didukung oleh kebijakan Pemerintah yang memperbolehkan masyarakat untuk melakukan kegiatan mudik dengan aman dan bertanggung jawab sesuai peraturan yang berlaku.
Jasa Marga memprediksi jumlah kendaraan keluar wilayah Jabotabek pada H-7 s.d H+7 Hari Raya Idul Fitri 1443 H atau pada periode 25 April s.d 10 Mei 2022 adalah sebanyak 2,54 juta kendaraan, naik
10,8% dari jumlah kendaraan periode normal November 2021, dengan prediksi puncak arus mudik jatuh pada Jumat, 29 April 2022.
Sedangkan untuk prediksi jumlah kendaraan masuk wilayah Jabotabek pada periode yang sama adalah sebanyak 2,57 juta kendaraan, naik 12,9% dari jumlah kendaraan periode normal November 2021, dengan prediksi puncak arus balik jatuh pada Minggu, 8 Mei 2022.
Angka prediksi tersebut merupakan angka kumulatif arus lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama, yaitu GT Cikampek Utama dan GT Kalihurip Utama (arah Trans Jawa dan Bandung), GT Ciawi (arah Puncak), dan GT Cikupa (arah Merak).
Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Dwimawan Heru
menjelaskan, sejumlah upaya untuk meningkatkan kapasitas lajur saat ini terus dikejar oleh Jasa Marga,
di antaranya adalah memfungsikan pelebaran satu lajur di sepanjang Km 61 s.d Km 50 Jalan Tol Jakarta- Cikampek arah Jakarta (dari tiga lajur menjadi empat lajur) serta mempersiapkan jalur alternatif Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan Sadang s.d Kutanegara sepanjang 8 Km.
“Fungsional Jalan Tol Jakarta-Cikampek II Selatan merupakan alternatif pada arus balik jika terjadi kepadatan di Simpang Susun Dawuan yang merupakan titik pertemuan arus lalu lintas dari Jalan Tol Jakarta-Cikampek dan Jalan Tol Cipularang.
Namun jalur ini perlu diantisipasi oleh masyarakat karena
akan keluar di jalan arteri Karawang Timur, kemudian melanjutkan kembali masuk ke jalan tol melalui
GT Karawang Timur dan GT Karawang Barat,” ujar Heru.
Heru menambahkan, berdasarkan hitungan V/C Ratio (perbandingan kendaraan dengan kapasitas lajur)
yang melebihi dari kondisi normal, maka rekayasa lalu lintas dibutuhkan untuk memaksimalkan
kapasitas seperti contraflow, one way, ramp check, dan pelaksanaannya adalah merupakan dikresi Kepolisian.
Sementara itu, upaya untuk optimasi kapasitas di gerbang tol, Jasa Marga juga menyiagakan gardu temporer di Km 149 Gedebage Jalan Tol Padaleunyi untuk antisipasi kepadatan di GT Cileunyi.
Sedangkan di gerbang tol lainnya, Jasa Marga akan mengoptimalkan gardu Oblique Approach Booth
(OAB)/gardu miring dan menambah mobile reader, hinggga mengatur distribusi kendaraan di gerbang
tol utama dan akses masuk.
Protokol Kesehatan juga masih akan terus diterapkan di rest area dengan mengimbau pengguna jalan untuk tetap menggunakan masker, menjaga jarak, dan tidak berlama-lama di rest area yang akan
dibatasi waktu penggunaannya, serta dianjurkan untuk take away pesanan. Jasa Marga melalui anak usahanya PT Jasamarga Related Business juga akan menambah toilet portable, berkoordinasi dengan Pertamina untuk memastikan kecukupan BBM, menambah layanan BBM Pertashop dan motoris,
penyediaan posko layanan kesehatan berkoordinasi dengan daerah setempat hingga berkoordinasi dengan Kepolisian untuk pelaksanaan buka tutup rest area jika rest area mengalami kepadatan.
“Mayoritas pemudik akan menuju wilayah Timur melalui Jalan Tol Trans Jawa, hal ini harus benar-benar diantisipasi oleh masyarakat untuk mempersiapkan perjalanan, khususnya mengatur waktu dan rute dengan menghindari perjalanan di puncak arus mudik pada tanggal 29 April 2022 dan puncak arus balik pada tanggal 8 Mei 2022,” tambahnya.(d/2).
Editor: AAdib